Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Lonjakan Covid-19, Epidemolog: Bukan Pertanda Pandemi Lagi

Ihfa Firdausya
04/6/2025 13:10
Lonjakan Covid-19, Epidemolog: Bukan Pertanda Pandemi Lagi
Petugas kesehatan menggunakan APD untuk mencegah penularan covid-19.(Dok. Antara)

KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan Surat Edaran pada 28 Mei lalu mengenai kewaspadaan lonjakan kasus covid-19. Memasuki minggu ke-12 2025 sampai dengan saat ini, covid-19 menunjukkan peningkatan di beberapa negara di kawasan Asia, yaitu Thailand, Hongkong, Malaysia maupun Singapura. Meski demikian transmisi penularannya masih relatif rendah, dan angka kematiannya juga rendah.

Situasi covid-19 di Indonesia memasuki minggu ke-20 saat ini menunjukkan tren penurunan kasus konfirmasi mingguan dari 28 kasus pada minggu ke-19 menjadi 3 kasus pada minggu ke-20 (positivity rate 0,59%).

Epidemolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menyebut situasi tersebut bukan menjadi pertanda akan terjadi lagi pandemi covid-19.

“Ini bukanlah pertanda bahwa covid-19 ini akan lagi menjadi pandemi. Kecenderungannya saat ini covid-19 ini akan berpola seperti ini saja, dengan lonjakan-lonjakan seperti ini, walaupun sebenarnya lonjakannya dari tahun ke tahun semakin melandai,” kata Dicky kepada Media Indonesia, Rabu (4/6).

Menurutnya saat ini tidak diperlukan lagi vaksinasi massal karena masih cukup efektif kombinasi program vaksinasi yang dulu dibangun. Hal itu perlu dilengkapi dengan perilaku hidup bersih sehat di segala aspek.

“Selain itu pemerintah juga harus meningkatkan lagi radarnya dengan meningkatkan surveilansnya, testing-nya, pada terutama di kantong-kantong yang rawan, banyak lansia misalnya,” jelasnya.

Direktur Pascasarjana Universitas YARSI dan Adjunct Professor Griffith University Tjandra Yoga Aditama menyampaikan, berdasarkan laporan WHO beberapa hari lalu, secara global memang ada peningkatan kasus covid-19 sejak pertengahan Februari 2025.

Kenaikan ini utamanya terjadi di 3 regional WHO, yaitu Eastern Mediterranean, South-East Asia, dan Western Pacific yang mana Indonesia termasuk di dalamnya.

“WHO menegaskan bahwa vaksinasi covid-19 merupakan bagian dari program penanggulangan covid-19 yang menyeluruh. WHO juga menyatakan vaksinasi tetap merupakan intervensi penting untuk mencegah penyakit berat dan kematian akibat covid-19, khususnya pada kelompok risiko tinggi,” ungkapnya dalam keterangan yang diterima, Rabu (4/6). (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya