Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
VARIAN virus SARS CoV 2 yang menimbulkan rasa sakit seperti silet di tenggorokan bisa jadi itu merupakan gejala yang diberi nama NB. 1.8.1 atau yang dijuluki Nimbus. Covid-19 varian Nimbus merupakan keturunan dari varian omikron yang kini sudah ditemukan di Inggris, Tiongkok, Singapura, hingga Hong Kong.
Dikutip dari Daily Mail gejala khas dari covid-19 varian Nimbus ditandai dengan rasa sakit yang tajam dan menusuk saat menelan, seringkali di bagian belakang tenggorokan.
Nimbus dinilai dapat menginfeksi sel lebih efisien dibanding varian sebelumnya karena varian tersebut menunjukkan afinitas pengikatan tertinggi terhadap reseptor ACE2 manusia.
Dokter umum di The London General Practice Naveed Asif mengatakan gejala lain yang terkait dengan jenis ini antara lain kemerahan di bagian belakang mulut dan pembengkakan kelenjar leher, serta gejala covid-19 umum seperti demam, nyeri otot, dan hidung tersumbat.
"Namun, gejalanya dapat sangat bervariasi sehingga kewaspadaan adalah kuncinya," kata dr Asif dikutip pada Selasa (10/6).
Menurut National Health Service (NHS), gejala covid-19 meliputi suhu tinggi, batuk baru terus-menerus, hilangnya atau berubahnya indra penciuman atau perasa, sesak napas, dan merasa sakit.
Terpisah, Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan di Indonesia perlu dilakukan surveilans yang ketat agar penyebaran covid-19 bisa dicegah.
"Tentu kita perlu surveilans ketat tentang perkembangan kasus di negara kita. Tentu kita serahkan pada Kementerian Kesehatan apakah akan atau sudah melakukan antisipasi yang sudah dilakukan dinegara lain atau barangkali ada pertimbangan lain," ungkapnya.
Diketahui lonjakan covid-19 tidak hanya terjadi di Inggris tapi juga di sejumlah negara Asia Tenggara, seperti Thailand, Singapura, Hongkong, dan Malaysia. (H-3)
Salah satu hal yang menyebabkan kenaikan kasus covid-19 di luar negeri karena adanya peningkatan mobilitas dan juga adanya subvarian covid-19 yang baru.
Laporan WHO terbaru menyebutkan bahwa mulai pertengahan April 2025 sirkulasi varian LP.8.1 mulai berkurang dan varian baru NB.1.8.1 meningkat, yang diberi nama varian Nimbus
Ilmuwan dari Universitas New South Wales (UNSW), Australia, merilis temuan baru pada Selasa yang mengungkap kecepatan dan pola evolusi SARS-CoV-2, virus penyebab covid-19.
Meski begitu, Budi meminta masyarakat tetap tenang terutama bagi yang sudah divaksin. Menurutnya, varian virus covid-19 yang menyebar saat ini tergolong tidak terlalu berbahaya.
Dikutip dari Daily Mail gejala khas dari varian Nimbus ditandai dengan rasa sakit yang tajam dan menusuk saat menelan, seringkali di bagian belakang tenggorokan.
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur melakukan penyelidikan epidemiolog menyusul temuan 2 kasus covid-19 di provinsi tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved