Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Covid-19 Masuk Indonesia, Epidemiolog: Tidak Mengagetkan karena Statusnya Sudah Endemi

Despian Nurhidayat
09/6/2025 19:22
Covid-19 Masuk Indonesia, Epidemiolog: Tidak Mengagetkan karena Statusnya Sudah Endemi
Warga memakai masker untuk menghindari covid-19.(Dok. MI/Usman Iskandar)

MENANGGAPIi terkait kasus covid-19 yang terjadi di Kalimantan Timur, epidemiolog sekaligus peneliti Global Health Security, Dicky Budiman, mengatakan bahwa sebetulnya hal tersebut tidak mengagetkan karena covid-19 kini sudah menjadi endemi.

“Kasus infeksi covid-19 yang banyak saat ini sebetulnya tidak mengagetkan ya karena ini kan sudah endemi. Kemudian ditambah mutasi virus yang mudah menginfeksi manusia dan berita yang meluas, tentu kesadaran aktivitas testing akan meningkat juga. Ini juga akan memperlihatkan kemampuan deteksi menemukan kasus,” ungkapnya kepada Media Indonesia, Senin (9/6).

Lebih lanjut, meskipun demikian, masyarakat perlu memahami bahwa tingkat keparahan atau kematian covid-19 saat ini terbilang sangat kecil.

“Jadi ini tidak perlu dikhawatirkan. Pesan pentingnya meskipun covid-19 sudah menjadi endemi dan kasus kematian menurun, mayoritas tidak bergejala, akan tetap ada secara tradisional kelompok masyarakat yang bisa mengalami keparahan dan kematian. Itu lansia umumnya di atas 65 tahun. Ini yang harus dilindungi dan diberikan akses memadai terhadap layanan kesehatan,” ujar Dicky.

Secara terpisah, Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas YARSI sekaligus Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Prof Tjandra Yoga Aditama, menekankan bahwa ditemukannya kasus covid-19 di Indonesia harus membuat pemerintah secara ketat memantau perkembangannya di dalam negeri.

“Tentu kita perlu surveilans ketat tentang perkembangan kasus di negara kita. Tentu kita serahkan pada Kementerian Kesehatan apakah akan (atau sudah) melakukan lima hal yang sudah dilakukan India atau barangkali ada pertimbangan lain,” tegas Tjandra.
(H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik