Headline
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Di Indonesia, cukai rokok sulit sekali naik, apalagi pada tahun politik.
RABIES tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat dan kesehatan hewan di Indonesia. Penyakit ini dikenal sangat menakutkan karena selalu berakhir dengan kematian. Tanda khasnya adalah penderita akan mengalami rasa haus yang ekstrem namun ketakutan terhadap air (hidrofobia).
Penyakit ini menyebar di hampir semua benua kecuali Antartika dan lebih dari 150 negara telah terjangkit. Setiap tahun, sekitar 55.000 orang meninggal dunia akibat rabies.
Rabies sendiri dapat menyerang anak-anak maupun dewasa, dengan sekitar 40% dari kasus gigitan hewan yang terduga rabies terjadi pada anak di bawah usia 15 tahun.
Baca juga : Korban Meninggal Akibat Rabies di Timor Tengah Selatan Capai 12 Orang
Di Indonesia, kasus rabies pertama kali ditemukan pada 1883 di Provinsi Jawa Barat dan kemudian menyebar ke daerah lain.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, hingga April 2023, tercatat 31.113 kasus gigitan hewan penular rabies, dengan 23.211 kasus telah mendapatkan vaksin antirabies dan 11 kasus kematian. Sebagian besar kasus rabies, yaitu 95%, disebabkan oleh gigitan anjing yang terinfeksi.
Lebih lanjut, saat ini, ada 26 provinsi yang endemis rabies dan 11 provinsi bebas rabies, yaitu Kepulauan Riau, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Papua Barat, Papua, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.
Baca juga : Terus Bertambah, Korban Tewas akibat Rabies di Pulau Timor jadi 13 Orang
Di sisi lain, dua kabupaten telah menyatakan kejadian luar biasa (KLB) rabies, yaitu Kabupaten Sikka di NTT dan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
Pada 2023, peningkatan drastis kasus rabies terjadi di kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Pada periode ini juga, sebanyak 34 warga NTT, tercatat meninggal akibat virus rabies yang ditularkan melalui gigitan anjing.
Sementara, pada Januari hingga April 2024, Kabupaten Sikka di NTT tercatat 917 warganya terkena gigitan anjing penular rabies. Dari kasus tersebut, sebanyak 8 warga meninggal dunia.
Selain itu, melansir Antara, di Kalimantan Timur, pada Januari 2024 terdapat 328 kasus gigitan hewan penularan rabies (GHPR). GHPR tertinggi terjadi di Balikpapan sebanyak 93 kasus, kemudian diikuti oleh Samarinda 68 kasus, dan Kutai Timur 47 kasus.
GHPR juga terjadi di delapan kabupaten lainnya, yaitu Kutai Barat sebanyak 39 kasus, Kutai Kartanegara 23 kasus, Bontang 17 kasus, Paser 13 kasus, Penajam Paser Utara 10 kasus, Berau 10 kasus, dan Mahakam Ulu sebanyak 8 kasus. (Z-1)
AKTIVITAS penangkapan ikan mengunakan bahan peledak masih terus berlangsung di perairan Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.
TIM Penyidik Tindak Pidana Khusus, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Nusa Tenggara Timur (NTT) menahan tiga tersangka dalam dua kasus dugaan tindak pidana korupsi dana rehabilitasi sekolah.
Motivasi diberikan kepada para peserta MPLS di sela-sela kunjungannya ke Flores Timur selama dua hari
Benda itu meliputi 40 kilogram artefak hasil ekskavasi yang terbagi menjadi 15 kategori, termasuk perhiasan, alat bantu, keramik, gerabah, serta sisa kerangka dari 3 individu leluhur
Warga yang direlokasi berasal 2.209 keluarga. Mereka akan menempati lahan seluas 130 hektare.
KOMUNITAS Bidara di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, melakukan kegiatan sosialisasi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim bagi para pemuda, pelajar, nelayan, petani, mahasiswa.
Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) meluncurkan program Desa Devisa Tenun NTT untuk memberdayakan para penenun tradisional di wilayah NTT.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved