Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Bima Arya Minta Rumah Sakit Tambah Tempat Tidur untuk Pasien Covid-19

Basuki Eka Purnama
22/6/2021 13:02
Bima Arya Minta Rumah Sakit Tambah Tempat Tidur untuk Pasien Covid-19
Petugas kesehatan memakai Alat Pelindung Diri (APD) memeriksa tempat tidur pasien covid-19 di RSUD Kota Bogor, Jawa Barat.(ANTARA/Arif Firmansyah)

KETUA Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor Bima Arya meminta seluruh rumah sakit rujukan covid-19 untuk menaikkan jumlah tempat tidur (bed) bagi pasien covid-19 menjadi di atas 30% dari total tempat tidur yang ada.

Menurut Bima, yang juga Wali Kota Bogor, Jabar, Selasa (22/6), hal itu untuk mengantisipasi lonjakan kasus positif covid-19 di Kota Bogor.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor: YR.03.03/III/4643/ 2020 tentang Peningkatan Pelayanan Pasien Covid-19.

Baca juga: Polda Metro Jaya Klaim Pembatasan Mobilitas Sukses Cegah Kerumunan

Dalam SE tersebut, salah satu poinnya menyebutkan agar rumah sakit melakukan konversi tempat tidur guna penyiapan kapasitas ruang isolasi dan ICU bagi pasien covid-19 sesuai standar.

Menurut Bima Arya, angka covid-19 di Kota Bogor saat ini mengalami lonjakan yang signifikan sehingga memerlukan kerja lebih keras dari semua pihak untuk menekannya.

"Saya garis bawahi, selain konversi tempat tidur, rumah sakit diimbau menyampaikan laporan secara real time. Target kita satu yaitu menambah fasilitas tempat tidur di rumah sakit sebesar 30-35%. Kemudian, menyiapkan tempat isolasi," kata wali kota Bogor ini.

Bima juga menjelaskan dampak dari melonjaknya kasus positif covid-19 adalah tingkat keterisian tempat tidur (BOR) untuk pasien positif covid-19 di rumah sakit juga meningkat.

Dari 829 tempat tidur untuk pasien covid-19 di 21 rumah sakit rujukan di Kota Bogor, saat ini, terisi 643 pasien covid-19 atau 77,6%.

"Padahal, pada dua pekan lalu, BOR pasien covid-19 di Kota Bogor kurang dari 20%," kata Bima.

Menurut Bima Arya, lonjakan kasus covid-19 yang tinggi itu, jika tidak dilakukan penambahan tempat tidur untuk pasien covid-19, dalam dua pekan ke depan akan penuh.

Pemerintah Kota Bogor, saat ini, memanfaatkan Gedung Pusdiklat BPKP di Ciawi Kabupaten Bogor sebagai Pusat Isolasi Covid-19 yakni tempat perawatan pasien covid-19 tanpa gejala atau OTG.

Di Gedung Pusdiklat BPKP, saat ini, tersedia 100 tempat tidur untuk perawatan pasien OTG dari kapasitas 120 tempat tidur. Ruangan lainnya dimanfaatkan untuk ruang dokter dan perawat, ruangan obat, unit gawat darurat (UGD) dan ruang tindakan.

Menurut Bima Arya, Pemerintah Kota Bogor juga menyiapkan pusat isolasi untuk pasien OTG di tempat lainnya, sehingga pasien covid-19 dengan gejala sedang dan berat difokuskan dirawat di rumah sakit. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya