Headline
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
POLRI menyatakan bahwa seluruh Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Indonesia tengah dalam pantauan.
Hal itu lantaran polisi ungkap sindikat pengedar narkoba jaringan Timur Tengah-Indonesia yang menguasai sabu-sabu sebanyak 1,129 ton dikendalikan oleh seorang warga negara asing yang berstatus narapidana di Lapas di Cilegon, Banten.
Karo Penmas Polri Brigjen Rusdi Hartono menyebut Polri telah bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) guna memantau segala aktivitas yang berhubungan dengan narkoba di dalam Lapas.
"Jadi tidak melihat satu per satu tapi seluruh Lapas yang ada hubungannya dengan peredaran narkoba ini dipantau dengan Ditjen PAS," ungkap Rusdi, Selasa (15/6).
Baca juga : Polisi Tetapkan Anji Sebagai Tersangka Penyalahgunaan Narkoba
Rusdi juga menuturkan bahwa pihaknya bekerja sama dengan sipil di Lapas.
"Tentu di Lapas ada pihak yang bertanggung jawab. Polri kerja sama dengan pihak yang tanggung jawab di Lapas itu. Tentunya melalui ditjen PAS di Kemenkumham," paparnya.
"Kalau ada pihak terlibat siapapun dia pasti akan diminta pertanggung jawaban atas tindakan-tindakan mereka yang berhubungan dengan peredaran narkoba," tambahnya. (OL-2)
Para tersangka memiliki peran berbeda dalam sindikat tersebut, mulai dari perekrut awal, perawat bayi, pembuat dokumen palsu, hingga pengiriman bayi ke luar negeri.
Tugas Polri tidaklah mudah karena banyak persoalan internal dan eksternal yang muncul.
STAF Sumber Daya Manusia Polri (SSDM Polri) meluncurkan buku berjudul Policing in Indonesia.
Total ratusan paket disiapkan sebagai bentuk kepedulian Polri kepada masyarakat sekitar.
Jagung, menurut Arief, merupakan komoditas strategis nasional yang berperan penting dalam industri pangan.
Anggota Komisi I DPR RI Sarifah Ainun Jariyah mendesak Polri mengusut tuntas kasus kematian tidak wajar diplomat Kementerian Luar Negeri Arya Daru Pangayunan.
RENCANA Presiden Prabowo Subianto untuk membangun lembaga pemasyarakatan (LP) baru dinilai bakal menjawab persoalan overkapasitas warga binaan.
Ia menilai jammer akan menyempitkan ruang gerak komunikasi dari dalam lapas. Khususnya komunikasi untuk mengendalikan peredaran narkotika.
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Impas) Agus Andrianto diminta tanggung jawab karena gagal mengelola lembaga pemasyarakatan (lapas).
Apabila terbukti ada keterlibatan narapidana Riau dalam peredaran narkoba, sanksi yang akan diberikan antara lain pencabutan hak-hak bersyarat seperti Remisi dan Pembebasan Bersyarat.
Pertemuan antara Bupati OKU Timur dengan Menko Kumham Imipas mengangkat dua isu penting, yakni permohonan layanan paspor di wilayah OKU Timur dan percepatan pembangunan lapas baru.
KERUSUHAN terjadi di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Narkotika Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, Sumatra Selatan. Kini dilaporkan kondisinya sudah kondusif
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved