Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan disebut-sebut mendapatkan gratifikasi rumah dari pengembang reklamasi.
Menanggapi isu tersebut, Ketua Fraksi Gerindra DKI Rani Mauliani menilai Anies sudah biasa tertimpa tuduhan yang tidak berdasar. Padahal, tidak ada bukti jelas dari tuduhan tersebut.
"Ya nampaknya beliau sudah terbiasa menghadapi tuduhan-tuduhan macam-macam," ujar Rani saat dihubungi Media Indonesia, Minggu (23/5).
Baca juga: Anies Dituding Gratifikasi, TGUPP Bantah: Isu Gratifikasi Fitnah
Pihaknya meragukan jika sosok Anies mau menerima gratifikasi rumah. Apalagi, Anies harus mengorbankan kredibilitasnya. Menurut Rani, kabar tersebut mustahil terjadi.
"Masa iya, orang sekelas beliau mempertaruhkan kredibilitas hanya sebatas rumah gratis. Itu aja sih," tegasnya.
Dia pun meminta pihak eksternal untuk berhati-hati dalam melontarkan tuduhan atau mengutarakan sesuatu. Dalam hal ini, tanpa disertai bukti yang jelas. "Iya jangan asal ngomong. Harus ada bukti jelas," imbuh Rani.
Sebelumnya, Anggota TGUPP DKI Bidang Pencegahan Korupsi Tatak Ujiyati juga sudah membantah isu tersebut. "Rumah itu bukan Rumah Anies. Itu jawaban Anies Baswedan yang saya terima dari staf khususnya," ungkap dia.
Baca juga: Ganjar Puji Lintasan Road Bike JLNT Ala Anies
Pihaknya menelusuri lebih lanjut tuduhan tersebut. Kemudian, menemukan jika itu berasal dari cuitan lama kurawa yang di-framing ulang saat ini. Tuduhan awal merupakan cuitan pada 29 Juni 2020.
Menurut Tatak, isinya juga sama, yakni berupa fitnah jahat tanpa bukti. Hal yang berbeda, cuitan kurawa tidak menyebutkan nama, walaupun sasaran orangnya bisa dibaca.
“Kelihatan banget kan, ada yang memang sengaja lakukan black campaign menyerang Anies. Entah untuk menutupi berita apa, entah isu apa yang mau dialihkan,” tandas Tatak.(OL-11)
“Penyidik menggali terkait dengan pengadaan barang dan jasa, pada saat tempus (waktu) penerimaan gratifikasi tersebut terjadi,” kata juru bicara KPK Budi Prasetyo.
Penyidik masih menghitung total gratifikasi yang diterima oleh tersangka. Sementara, pihak berperkara itu mengantongi belasan miliar rupiah.
Anggota Komisi III DPR RI Adang Daradjatun mendesak negara untuk merampas sebanyak-banyaknya aset milik mantan pejabat Mahkamah Agung (MA) Zarof Ricar.
KPK mengungkapkan Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Mudyat Noor, diperiksa penyidik soal tambang batu bara.
JAM-Pidsus Kejaksaan Agung menyita uang senilai Rp2 miliar dari hakim Djuyamto yang menjadi tersangka dalam kasus dugaan suap pengurusan perkara korupsi minyak goreng
Budi menyebut kehadiran KPK kali ini bukan bagian dari penindakan. Sebab, kata dia, yang datang merupakan tim pencegahan.
“Kerja sama ini harus dibarengi dengan mekanisme pengawasan yang ketat untuk mencegah penyalahgunaan wewenang dan menjaga privasi data warga negara,”
Pengamat sebut Presiden Prabowo Subianto ingin memberikan kesan bukan sosok ambisius setelah melarang kader Partai Gerindra gembar-gembor soal dua periode.
PRESIDEN Prabowo Subianto menegaskan dirinya jadi presiden bukan hasil minta-minta. Ia mengaku menjadi presiden untuk membantu masyarakat.
Sebaiknya pemerintahan saat ini bekerja saja untuk masyarakat. Ketika kinerja baik tentu akan mendapatkan respon yang positif dan modal menuju Pilpres 2029.
Prabowo membeberkan dirinya masih fokus bekerja dan dukungan tersebut merupakan urusan nanti. Orang nomor satu di Indonesia itu mengaku ingin lebih dulu bekerja untuk rakyat.
RATUSAN kader Gerindra di Kabupaten Banggai melakukan aksi unjuk rasa di Polres Banggai karena merasa dua kadernya dipersekusi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved