Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Anies Dituding Gratifikasi, TGUPP Bantah: Isu Gratifikasi Fitnah

Hilda Julaika
23/5/2021 13:42
Anies Dituding Gratifikasi, TGUPP Bantah: Isu Gratifikasi Fitnah
Anggota TGUPP Bidang PencegahanKkorupsi DKI Jakarta Tatak Ujiyati.(MI/Bary Fatahillah)

Gubernur DKI Jakarta disebut-sebut memperoleh gratifikasi rumah mewah dari pengembang reklamasi. Hal ini berkaitan dengan sejumlah proyek reklamasi pulau di Jakarta. Namun, Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) membantah dugaan tersebut dan menyebut rumah yang viral tersebut bukan milik Anies.

“Rumah itu bukan Rumah Anies. Itu jawaban Anies Baswedan yang saya terima dari staf khususnya,” kata Anggota TGUPP Bidang PencegahanKkorupsi DKI Jakarta Tatak Ujiyati dalam akun Twitter-nya, @tatakujiyati, seperti dikutip, Minggu (23/5).

Lebih lanjut dijelaskan, pihaknya menelusuri lebih lanjut tuduhan tersebut. Kemudian menemukan jika itu berasal dari cuitan lama kurawa yang di-framing ulang saat ini. Tuduhan awal itu adalah cuitan pada tanggal 29 Juni 2020. Menurutnya isinya sama juga, berupa fitnah jahat tanpa bukti. Hal yang berbeda, cuitan kurawa itu tidak menyebut nama, walau sasaran orangnya bisa dibaca.

“Kelihatan banget kan ada yang memang sengaja lakukan black campaign menyerang Anies. Entah untuk menutupi berita apa, entah isu apa yang mau dialihkan,” keluhnya.

“Anies sengaja di-framing seolah-olah terima rumah karena memberi ijin reklamasi Ancol. Fitnah yang sangat jahat,” imbuhnya.

Tatak menyebut pengembang properti Australia Crown grup sudah membangun dan menjual propertinya di Ancol itu sejak 2019. Sementara izin perluasan daratan Ancol baru disahkan pada tanggal 24 Feb 2020 lalu.

Menurutnya, fitnah-fitnah seperti isu gratifikasi ini bukan barang baru bagi Anies. Sebagian besar bisa terklarifikasi dengan sendirinya dan dengan berjalannya waktu.

“Maka kalau ada netizen yang kasih saran, agar melaporkan saja si pembuat fitnah ke polisi. Reaksi kita: ya ampun jika kita layani tiap fitnah dengan lapor polisi, pasti akan sibuk sekali. Sementara ABW saya pahami lebih pilih fokus menunaikan janji politiknya kepada warga Jakarta. Maka fitnah-fitnah itu cukuplah kita anggap saja sebagai noise, yang cukup kita counter saja lalu abaikan,” ungkapnya. (Hld/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya