Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Dukung Pelepasan Saham Bir, Fraksi Golkar: Jangan Sampai Ada Mafia

Putri Anisa Yuliani
10/3/2021 17:22
Dukung Pelepasan Saham Bir, Fraksi Golkar: Jangan Sampai Ada Mafia
Tangan pembeli memilah minuman beralkohol di salah satu minimarket di Jakarta, beberapa waktu lalu.(Antara/M Agung Rajasa.)

KETUA Fraksi Partai Golkar DPRD DKI Jakarta Basri Baco mendukung penuh rencana Pemprov DKI Jakarta untuk melepas kepemilikan saham di perusahaan produksi minuman beralkohol (minol) PT Delta Djakarta Tbk. Diketahui Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Anies Baswedan hendak menjual saham sebesar 26,25% di PT Delta Djakarta Tbk tapi terganjal restu pimpinan DPRD DKI.

Menurut Baco, argumentasi yang dilayangkan Pemprov DKI dalam surat permintaan persetujuan kepada anggota DPRD untuk menjual saham tersebut sudah sangat jelas.

"Argumentasinya banyak dan panjang. Beberapa sudah diutarakan oleh Pak Riyadi (Plt Kepala BP BUMD DKI). Prinsipnya negara tidak boleh ikut memiliki perusahaan atau saham di hal-hal yang berbau atau bertentangan dengan norma keagamaan. Ini sama halnya kira melegalisasi prostitusi. Ini sama saja melegalkan perjudian. Ini sama saja melegalkan perzinahan," ujarnya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (10/3).

Di sisi lain, ia mengatakan pelepasan itu juga terkait dengan pemenuhan janji kampanye Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI Jakarta serta sudah dimasukkan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang harus dilakukan. Tapi, ia meminta agar dalam penjualan saham ini, Pemprov DKI Jakarta harus berhati-hati dengan kehadiran pihak tertentu.

"Yang jadi persoalan sekarang sebenarnya, jualnya yang harus sesuai aturan. Yang diperhatikan saat ini bagaimana menjualnya sesuai aturan. Dalam artian bahwa jangan sampai ada permainan mafia saham, sehingga dibeli murah oleh seseorang. Atau jangan sampai prosesnya penjualan ini ada udang di balik batu. Ada orang yang mengendalikan dengan kepentingan lain dengan menjadikan tameng. Kita yang realistis melihat situasi," tandasnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik