Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
OMBUDSMAN RI menilai perlu ada pemanggilan sekaligus evaluasi terhadap Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta. Ini menyusul beredarnya soal ujian akhir semester yang menggunakan nama Anies Baswedan dan Megawati Soekarnoputri.
Pemeriksaan bisa dilakukan DPRD DKI selaku mitra kerja di pemerintahan. DPRD DKI menilai ada kesengajaan yang berbau unsur politik.
Ketua Ombudsman RI Perwakilan Jakarta Raya Tegu P Nugroho berpendapat sebelum soal ujian beredar di publik, seharusnya ada tim pemeriksa substansi dari Disdik DKI. Tim pemeriksa substansi bertugas mengecek soal agar sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).
Baca juga: Buntut Soal Gunakan Nama Anies dan Mega, DPRD Panggil Disdik DKI
“Iya seharusnya ada tim pemeriksa substansi di Disdik. Agar soal yang dianggap tidak relevan bisa diantisipasi. Di situ peran pengawas substansi soal,” jelas Teguh saat dihubungi, Senin (14/12).
Pihaknya menilai harus ada evaluasi terhadap Disdik DKI. Sehingga, polemik ini tidak terulang di masa mendatang. Selain itu, Disdik DKI juga diminta untuk melakukan pemeriksaan terhadap tim pembuat soal.
Dalam hal ini, untuk mengetahui motivasi di balik pembuatan soal tersebut. Teguh juga berpendapat DPRD DKI bisa melakukan pemeriksaan pembanding terhadap peristiwa ini.
Baca juga: Ini Kronologi Bentrok Polisi vs FPI versi Rekonstruksi Polri
“Apakah motivasi si pembuat soal memang politis dan menunjukkan keberpihaknnya sebagai ASN. Atau, memang murni keteledoran akibat tidak kompeten dalam menyusun soal sesuai SOP,” pungkasnya.
Apabila dugaan tersebut terbukti, perlu ada mekanisme sanksi yang diberikan. “Jika dugaan kesengajaan terbukti, tentu bisa diberikan sanksi kepada yang bersangkutan,” imbuh Teguh.
Sebelumnya, Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jhony Simanjuntak berencana memanggil Disdik DKI pada Selasa (15/12) besok. Dia juga menyoroti penyebutan nama Anies dan Megawati, yang diindikasikan sebuah kesengajaan.(OL-11)
Apakah itu juga pertanda inilah akhir episode 'petualangan' politik Jokowi pascalengser dari kursi kekuasaan yang sebelumnya sarat dengan cawe-cawe?
Akankah ancaman terkini senasib dengan ancaman-ancaman sebelumnya? Bukan janji tapi sekadar basa-basi? Jika benar dia akan merombak kabinet, siapa saja yang bakal diganti?
Apakah semua ini mengonfirmasi bahwa ada matahari kembar di tampuk kekuasaan? Juga, akankah Prabowo akan mulai berpaling dari Jokowi setelah bertemu Megawati?
Kenapa Mega melakukan blunder seperti itu? Akankah langkahnya justru akan menjadi bumerang?
Betulkah usaha mengawut-awut PDIP makin gencar dilakukan seiring dengan langkah maju KPK menangani kasus Hasto? Siapa yang melakukannya?
Presiden kelima Indonesia Megawati Soekarnoputri mengingatkan kepada seluruh generasi muda agar terus memiliki keyakinan dan harapan untuk maju.
Dengan dihapuskannya PT, setiap partai pemilu bisa mengajukan capres-cawapres di Pilpres 2029. Dengan begitu, para putra terbaik bangsa punya kesempatan jauh lebih besar untuk nyapres.
Akankah keduanya bakal memenangi pertandingan? Seberapa besar faktor Anies dan Jokowi dalam ikut menentukan sang kampiun?
Siapa sebenarnya yang menelikung Anies? Seperti apa takdir politik Anies selanjutnya?
Anies yang diusung oleh Partai NasDem sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024
Anies pun turun mencoba ikut memanen kol bersama para petani
Masyarakat menginginkan Indonesia yang lebih adil dan adil makmur bagi semua, bukan untuk sebagian.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved