Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Komnas HAM tidak Hadir dalam Rekonstruksi Bentrok Polisi vs FPI

Cindy Ang
14/12/2020 05:55
Komnas HAM tidak Hadir dalam Rekonstruksi Bentrok Polisi vs FPI
Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM M Choirul Anam (tengah)(MI/Susanto)

KOMISI Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) tidak menghadiri proses rekonstruksi kasus baku tembak antara polisi dan anggota Front Pembela Islam (FPI) di Tol Jakarta-Cikampek Km 50, Karawang, Jawa Barat, Minggu (13/12) malam. Proses rekonstruksi digelar tim gabungan Bareskrim Polri dan Polda Metro Jaya.

"Tim tidak bisa hadir karena sedang mengonsolidasi temuan sementara penyelidikan dari berbagai sumber," ucap Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM, M Choirul Anam lewat keterangan tertulis, Minggu (13/12).

Anam mengatakan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang telah dilakukan selama dua hari kemarin masih didalami. Pihaknya juga sedang mempersiapkan pengambilan keterangan pihak PT Jasa Marga dan Polda Metro Jaya.

Baca juga: Bareskrim Panggil Keluarga Korban Bentrok FPI dan Polisi

"Puzzle terangnya peristiwa semakin detail kami dapatkan. Dan berharap semakin banyak yang diperoleh, semakin cepat terang," ucap dia.

Anam berharap masyarakat yang mengetahui peristiwa baku tembak yang menewaskan enam anggota FPI itu untuk melapor ke Komnas HAM. Sehingga, bukti-bukti yang dikumpulkan akan lebih komprehensif.

Baku tembak pengikut Rizieq dan polisi bermula saat polisi menyelidiki dugaan pengerahan massa FPI. Massa dari luar Jakarta disebut akan mengawal pemeriksaan Rizieq, Senin (7/12).

Saat berada di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50, Senin (7/12) pukul 00.30 WIB, polisi menemukan dua mobil mencurigakan. Namun, kendaraan polisi ditabrak saat berusaha menghentikan dua mobil tersebut.

Polisi membalas tabrakan dengan menembak roda kendaraan pelaku sehingga pecah ban. Empat orang turun dari mobil. Mereka menenteng dua bilah pedang, satu celurit, dan satu senjata api (senpi) rakitan. Polisi mengeluarkan tembakan peringatan, tetapi tidak digubris.

Lantaran ada perlawanan, polisi menembak empat tersangka yang memegang senjata. Tersangka dari mobil lain ikut melawan polisi. Total enam orang tewas di lokasi dan empat lainnya melarikan diri. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik