Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Gangguan Jaringan Sebabkan CCTV Mati di TKP Pengikut Rizieq

Insi Nantika Jelita
08/12/2020 17:46
Gangguan Jaringan Sebabkan CCTV Mati di TKP Pengikut Rizieq
Sejumlah kendaraan melintasi ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek.(Antara/M Ibnu Chazar)

PT Jasa Marga (Persero) angkat bicara soal matinya kamera pemantau (CCTV) di Km 48+600 Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Lokasi itu merupakan titik penyerangan pendukung tokoh Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, terhadap petugas kepolisian.

Direktur Utama PT JMTO Raddy R. Lukman menjelaskan bahwa penyebab CCTV mati karena ada gangguan pada link jaringan backbone CCTV/Fibre Optic sejak Minggu (6/12) pukul 04.40 WIB.

Menurutnya, gangguan tersebut juga mengakibatkan jaringan CCTV mulai dari Km 49+000 (Karawang Barat) hingga Km 72+000 (Cikampek) menjadi offline atau mati.

Baca juga: Akui tak Halangi Keluarga Korban, Polisi: Ada Prosedur

“Setelah mendapat laporan gangguan CCTV offline, petugas di ruas Tol Jakarta-Cikampek melaporkan hal tersebut sejak Minggu (6/12) kepada tim inspeksi. Kami melakukan penyisiran di lokasi untuk mencari penyebab masalah tersebut,” ujar Raddy dalam keterangan resmi, Selasa (8/12).

Akibat hujan dan pertimbangan kondisi lalu lintas, perbaikan tidak dapat dilakukan sampai tuntas. Sebab, lokasi gangguan jaringan backbone tersebut berada di tengah median jalan. Raddy menyebut perbaikan dapat diselesaikan pada Senin (7/12) sekitar pukul 16.00 WIB.

"Jasa Marga memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat kejadian tersebut," imbuh Raddy.

Baca juga: Istana Serahkan Kasus Pendukung Rizieq ke Polda Metro

Diketahui, bentrokan antara polisi dan simpatisan Rizieq terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada Minggu (6/12) malam hingga Senin (7/12) dini hari .

Akibatnya, 6 orang pengikut Rizieq tewas setelah adanya baku tembak. Terdapat 4 orang yang sudah diidentifikasi, yakni M. Reza (20), Lutfhil Hakim (24), Akhmad Sofyan (26) dan M. Suci Khadavi (21).

Polisi menyita sejumlah barang bukti dari peristiwa tersebut. Rinciannya, satu pucuk senjata api (senpi) rakitan dan tiga amunisi ukuran 9 mm. Kemudian, satu pucuk senpi rakitan dan 14 amunisi ukuran 9 mm, satu pedang ukuran 1 meter, serta satu samurai ukuran 1 meter.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya