Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Bentrok Penolakan Kedatangan Rizieq Shihab di Pemalang, Polri Tempuh Pendekatan Persuasif

Siti Yona Hukmana
24/7/2025 21:25
Bentrok Penolakan Kedatangan Rizieq Shihab di Pemalang, Polri Tempuh Pendekatan Persuasif
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko .(Dok. Divisi Humas Polri)

MABES Polri menanggapi insiden bentrokan yang terjadi di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, saat pelaksanaan Safari Dakwah oleh Muhammad Rizieq Shihab pada Rabu (23/7) malam. Peristiwa tersebut ditangani dengan pendekatan preemtif dan preventif guna menjaga situasi tetap kondusif.

"Dalam hal ini tentu kami yakini situasi, seluruh anggota Polri di Polres Pemalang sudah melakukan pendekatan-pendekatan melalui stakeholder, melalui preemtif, preventif, dan tentunya diharapkan tetap bisa menjaga kondusifitas wilayah," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (24/7).

Ia menambahkan, penanganan kasus ini dilakukan oleh Polres Pemalang dengan dukungan dari Polda Jawa Tengah. Saat ini, penyelidikan terhadap peristiwa tersebut masih berlangsung.

Kronologi Bentrok Penolakan Kedatangan Rizieq Shihab 

Bentrok terjadi pada Rabu (23/7) malam di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Pemalang. Kericuhan bermula dari ketegangan antara massa ormas Perjuangan Walisongo Indonesia (PWI) Laskar Sabilillah (LS) yang menolak kehadiran Rizieq, dengan kelompok pendukung dari Front Pembela Islam (FPI) yang hadir dalam acara pengajian.

Situasi memanas hingga terjadi saling serang dengan batu, kayu, dan botol. Beberapa video yang tersebar di media sosial menunjukkan kerumunan massa berlarian, berteriak, dan suasana kacau yang berlangsung cukup lama.

Akibat bentrokan tersebut, sembilan orang mengalami luka. Delapan di antaranya menjalani rawat jalan, sementara satu orang masih dirawat intensif di RSU Siaga Medika Pemalang karena luka serius di kepala.

"Sebagian besar luka akibat lemparan batu, bukan senjata tajam. Yang dirawat jalan didominasi luka ringan di kepala dan lengan," ujar Direktur RSU Siaga Medika, Ofi Dwiantoro, Kamis (24/7).

Hingga kini, aparat masih terus melakukan pendalaman untuk mengungkap secara menyeluruh kronologi dan pihak-pihak yang terlibat dalam insiden tersebut. (P-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal
Berita Lainnya