Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
WAKIL Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria atau yang akrab disapa Ariza menegaskan untuk mengetahui hasil pembangunan yang dilakukan di Jakarta, maka masyarakatlah pihak yang paling bisa menilai.
Hal itu disampaikannya untuk menanggapi pernyataan Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri terkait kondisi Jakarta.
Menurut Ariza, hasil kerja para pemimpin akan bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Sementara itu, tugas pemerintah adalah bekerja melayani masyarakat.
"Ya pernyataan Ibu Mega sangat baik bagi kami dalam rangka memotivasi, menginspirasi, memberikan satu tendensi bagi kami agar berbuat lebih baik lagi ke masyarakat. Karena masyarakat yang akan menilai dan mengetahui sejauh mana kerjaan kita selama ini. Masyarakat yang ditanya. Jangan tanya pada kami karena kami tugasnya bekerja memperbaiki kinerja. Silakan tanya seperti apa apakah sudah baik masih kurang dan sebagainya tanyakan kepada masyarakat," kata Ariza di Balai Kota, Jumat (13/11).
Di sisi lain, Ariza menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan pihaknya juga sudah bekerja keras selama masa pemerintahan Anies yang terhitung sejak Oktober 2017 lalu.
Sederet prestasi telah ditorehkan oleh Anies sejak didampingi oleh Sandiaga Uno maupun oleh dirinya seperti tiga kali berturut-turut sejak 2017 mendapat predikat laporan keuangan APBD 'Wajar Tanpa Pengecualian' atau WTP.
"Kami tiga kali berturut-turut dapat WTP. Lalu baru-baru ini kami mendapat penghargaan di bidang transportasi yakni Sustainable Transport Awards 2021. Kami juga telah memiliki aplikasi sebagai bagian dari Jakarta Smart City. Alhamdulillah itu cukup baik. Jaringan internet kami, wi-fi kami sudah lebih baik," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menyentil Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan menyebut kondisi Jakarta amburadul. Padahal, menurut Mega, DKI Jakarta semestinya bisa menjadi 'Kota Mahasiswa' atau 'City of Intellect' jika ditata dengan baik. Oleh karena itu, Mega berharap tujuan penataan DKI Jakarta dirumuskan secara jelas dengan melibatkan para akademisi.
Pernyataan tersebut disampaikan Mega saat menerima penghargaan 'City of Intellect' dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) untuk Kota Semarang yang dipimpin oleh kader PDI-P Hendrar Prihadi.
"Saya bilang Jakarta ini menjadi amburadul. Karena apa, ini tadi seharusnya City of Intellect ini dapat dilakukan tata kotanya, masterplan-nya, dan lain sebagainya," ujar Mega dalam pidato yang ditayangkan secara daring, Selasa (10/11). (OL-4)
Apakah itu juga pertanda inilah akhir episode 'petualangan' politik Jokowi pascalengser dari kursi kekuasaan yang sebelumnya sarat dengan cawe-cawe?
Akankah ancaman terkini senasib dengan ancaman-ancaman sebelumnya? Bukan janji tapi sekadar basa-basi? Jika benar dia akan merombak kabinet, siapa saja yang bakal diganti?
Apakah semua ini mengonfirmasi bahwa ada matahari kembar di tampuk kekuasaan? Juga, akankah Prabowo akan mulai berpaling dari Jokowi setelah bertemu Megawati?
Kenapa Mega melakukan blunder seperti itu? Akankah langkahnya justru akan menjadi bumerang?
Betulkah usaha mengawut-awut PDIP makin gencar dilakukan seiring dengan langkah maju KPK menangani kasus Hasto? Siapa yang melakukannya?
Presiden kelima Indonesia Megawati Soekarnoputri mengingatkan kepada seluruh generasi muda agar terus memiliki keyakinan dan harapan untuk maju.
Dengan dihapuskannya PT, setiap partai pemilu bisa mengajukan capres-cawapres di Pilpres 2029. Dengan begitu, para putra terbaik bangsa punya kesempatan jauh lebih besar untuk nyapres.
Akankah keduanya bakal memenangi pertandingan? Seberapa besar faktor Anies dan Jokowi dalam ikut menentukan sang kampiun?
Siapa sebenarnya yang menelikung Anies? Seperti apa takdir politik Anies selanjutnya?
Anies yang diusung oleh Partai NasDem sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024
Anies pun turun mencoba ikut memanen kol bersama para petani
Masyarakat menginginkan Indonesia yang lebih adil dan adil makmur bagi semua, bukan untuk sebagian.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved