Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
PENGAMAT tata kota Nirwono Joga mendorong Pemprov DKI Jakarta memberikan sanksi tegas pada pengembang dan pemilik bangunan yang melanggar sempadan sungai. Ia meminta adanya sanksi pembongkaran karena pelanggaran ini menyebabkan penyempitan badan sungai. Pada akhirnya menimbulkan banjir dan longsor saat musim hujan tiba.
“Pemprov DKI harus memberi sanksi tegas kepada pengembang dan pemilik bangunan untuk membongkar sendiri atau dibongkar paksa oleh Pemda DKI segera sebelum memasuki puncak musim hujan,” kata Nirwono, Senin (12/10).
Jika hanya memberikan sanksi administratif, tidak akan memberikan efek jera kepada pelanggar, tidak berdampak pada perbaikan kapasitas sungai. Sehingga tak ada upaya penanganan banjir di sini.
“Sanksi tegas ya dibongkar bangunannya, dikembalikan bahkan diperlebar badan sungai agar kapasitas daya tampung air juga meningkat. Sanksi administratif percuma karena hanya akan didenda ganti uang rugi saja tetapi tidak menyelesaikan akar permasalahan penanganan banjirnya,” ungkapnya.
Baca juga: Banjir Jagakarsa, DKI Harus Inspeksi Seluruh Badan Sungai
Jika Pemprov DKI menginginkan bebas banjir, keberadaan bangunan yang berdiri di atas sempadan sungai harus dibongkar.
“Kalau ingin bebas banjir ya harus dibongkar, karena keberadaan bangunan yang berdiri di atas sempadan sungai telah membuat badan sungai menyusut sehingga kapasitas menurun dan mengakibatkan air sungai meluap dan membanjiri pemukiman,” paparnya.
Sebelumnya telah terjadi musibah banjir dan tanah longsor di Perumahan Melati Residence, Kelurahan Ciganjur, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Sabtu (10/10) malam. Musibah ini diduga terjadi karena adanya kelalaian dari pihak pengembang karena badan kali menyempit akibat adanya bangunan di sempadan sungai. Peristiwa ini bahkan menewaskan seorang warga.(OL-5)
Tidak ada korban jiwa, tapi jalan penghubung antar Kecamatan tertutup materil tanah longsor dan pohon tumbang
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat beberapa kejadian bencana di pekan kedua bulan Agustus 2025. Data tersebut dihimpun pada periode 11 hingga 12 Agustus 2025
Peristiwa tanah longsor tersebut terjadi sekitar pukul 19.45 WIB, Rabu malam. Kedua korban pada saat kejadian sedang bermain tenda-tendaan bersama dua anak lainnya.
Ribuan jalan dan bangunan telah rusak dan terendam oleh banjir yang deras di Korea Selatan, dengan laporan kerusakan lahan pertanian dan kematian ternak yang meluas.
Dua orang pekerja bangunan tertimbun longsor saat sedang menggali fondasi rumah di kawasan Padasuka, Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat, Jumat (18/7) malam.
Dinas PUPR Depok bersama warga telah melakukan upaya penanganan darurat sementara di beberapa titik.
PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta batal memangkas trotoar Jalan TB Simatupang sebagai salah satu solusi meningkatkan kapasitas jalan.
Keberadaan RTH bisa mengurangi polusi udara. Di samping itu, pemenuhan RTH di Jakarta juga menjadi kewajiban bagi para pengembang properti.
ANGGOTA Komisi A DPRD DKI Jakarta, Achmad Yani, mendorong Pemprov DKI memberikan ruang kerja yang layak bagi penyandang disabilitas.
Menurut Yustinus, Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan langkah penanganan jangka pendek dan menengah, yakni melakukan evaluasi menyeluruh terhadap proyek galian.
Rencana pengalihan status PAM Jaya dari Perusahaan Umum Daerah (Perumda) menjadi Perusahaan Perseroan Daerah (Perseroda).
Sebanyak 48 anak usia SD hingga SMP di wilayah Kelurahan Duri Kosambi, Semanan dan Tegal Alur, Jakarta Barat, dilaporkan putus sekolah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved