Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Lonjakan Covid-19, PSI: Anies Jangan Bangga dengan Testing Tinggi

Insi Nantika Jelita
31/8/2020 11:40
Lonjakan Covid-19, PSI: Anies Jangan Bangga dengan Testing Tinggi
Mural covid-19(AFP)

Lonjakan kasus covid-19 di Jakarta terjadi sepekan terakhir dengan total kasus mencapai 39.280 per (30/8). Ketua Fraksi PSI DKI Jakarta Idris Ahmad menuding Gubernur Anies Baswedan masih belum berhasil menekan penularan covid-19.

Idris mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI jangan berpuas pada testing covid-19 yang tinggi atau di atas standar WHO.

"Peningkatan kasus artinya masih gagal mengendalikan penularan kasus. Pemprov DKI harus naik kelas. Jangan bangga dan puas karena testing tinggi," ungkap Idris, Senin (31/8).

DKI diketahui mengklaim telah melakukan tes PCR sebanyak empat kali standar WHO, yakni dengan 4.804 orang per 1 juta penduduk per minggu pada (30/8). Idris pun mendorong DKI untuk membenahi masalah tracing atau pelacakan terhadap warga yang terpapar covid-19.

Anggota Komisi E DPRD itu menjelaskan idealnya Pemprov DKI harus bisa bisa melacak minimal 30 kontak erat dari warga yang terjangkit virus covid-19.

Baca juga: Covid-19 di Jakarta Tinggi, Anies Klaim Masih Aman Terkendali

Idris juga menyebut setelah dilakukan tracing, warga yang terpapar seharusnya melakukan isolasi di tempat yang layak misalnya di RSD Wisma Atlet Kemayoran.

"Tapi fakta di lapangan masih ada warga padat penduduk dengan fasilitas minim melakukan isolasi mandiri. Ini sangat mengkhawatirkan dan memperbesar risiko penularan," tutur Idris.

Data Dinas Kesehatan menyebut terdapat tren kenaikan kasus positif covid-19 secara signifikan di DKI Jakarta. Hari Minggu (30/8), jumlah kasus positif covid-19 bertambah 1.114 dengan total kasus 39.280 kasus.

Sementara itu, dalam diskusi virtual Gubernur Anies Baswedan mengatakan kapasitas pemeriksaan covid-19 Jakarta berkontribusi 43% terhadap kapasitas testing di Indonesia.

"Dari itu semua adalah merawat atau mengisolasi lalu pasiennya sembuh atau meninggal dunia," ungkap Anies. (OL-14)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik