Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

DPRD Targetkan Hasil Evaluasi APBD DKI 2019 Rampung Minggu Ini

Insi Nantika Jelita
27/7/2020 23:23
DPRD Targetkan Hasil Evaluasi APBD DKI 2019 Rampung Minggu Ini
Suasana Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta, foto diambil 2019(Antara/Nova Wahyudi)

DPRD DKI Jakarta bakal mengevaluasi seluruh kegiatan dalam Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD tahun anggaran 2019. Wakil Ketua DPRD Abdurrahman Suhaimi menyebut rekomendasi hasil evaluasi ditargetkan rampung minggu ini.

“Jawaban dari Gubernur cukup rasional. Tetapi akan tetap kita perdalam jawaban itu di rapat Komisi pekan ini. Setelah itu baru kami adakan rapat Banggar, lalu rapat pimpinan gabungan, barulah Paripurna pengesahan,” terang Suhaimi dalam keteranganya, Jakarta, Senin (27/7).

Anggota dewan diminta mengevaluasi program yang belum maksimal yang dijalankan pada 2019 lalu. Masalah banjir, formula E dan lainya menjadi bahasan yang paling disoroti oleh DPRD.

"Sudah banyak pertanyaan dan penilaian dari fraksi-fraksi terutama tentang masalah banjir, formula E, sampah dan juga program kewirausahaan dan pengembangan UMKM. Itu harus dikupas dalam rapat Komisi sampai tuntas," kata Politisi PKS itu.

Dalam pidato jawaban Gubernur terhadap pandangan umum fraksi-fraksi DPRD DKI yang dibacakan Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria, menjelaskan sejumlah hal yang telah dievaluasi, antara lain terkait program pengendalian banjir yang hanya terealisasi sebesar 63,76%.

Baca juga : Menteri ATR Sosialisasi Atasi Masalah Jabodetabekjur 

Menurutnya hal tersebut disebabkan karena adanya kendala teknis di lapangan dan berupaya untuk tetap melaksanakan langkah antisipasi dan kesiap-siagaan dalam menghadapi musim hujan melalui pemeliharaan sarana dan prasarana pengendalian banjir secara rutin.

Selanjutnya terkait permintaan untuk menarik kembali Commitment Fee yang telah dibayarkan kepadaFederation Internationale de l’Automobile (FIA), Riza Patria mengaku akan segera melakukan kajian untuk membedah perjanjian yang telah dilakukan.

Riza juga mengatakan, mengenai rendahnya realisasi kegiatan untuk program pengelolaan sampah yang hanya mencapai 63,9%, Ariza mengatakan hal tersebut disebabkan karena adanya efisiensi belanja sehingga tidak terlaksananya pengadaan lahan untuk Intermediate Treatment Facility (ITF).

“Mengenai Pembangunan Fasilitas Pengolahan Sampah Antara (FPSA) atau ITF di Sunter yang belum terlaksana, dapat saya sampaikan bahwa Pembangunan ITF akan dilanjutkan melalui penugasan kepada PT Jakarta Propertindo," pungkas Riza. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya