Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Soal Tudingan Bupati Bogor, Rhoma Irama: Unfair

Henri Siagian
30/6/2020 13:07
Soal Tudingan Bupati Bogor, Rhoma Irama: Unfair
Rhoma Irama(Antara)

RAJA Dangdut Rhoma Irama mengklarifikasi tudingan Bupati Bogor Ade Yasin terkait konser pada acara khitanan yang berlokasi di Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (28/6).

"Waduh, saya terpaksa mesti klarifikasi nih. Tiba-tiba ada berita saya mau diproses hukum oleh bu Bupati Bogor karena Rhoma dianggap melanggar pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dengan live concert," kata Rhoma di akun Instagram terverifikasi rhoma_official, Senin (29/6).

Baca juga: Tetap Gelar Konser, Bupati Bogor akan Tindak Tegas Rhoma Irama

Rhoma menjelaskan, kehadirannya di Desa Cibunian adalah sebagai undangan. Dan kehadirannya disertai komitmen tanpa ada penampilan Soneta Group.

Sehingga, Rhoma mengaku hadir sendirian dan hanya mengenakan baju biasa tanpa jas dan batik. Karena disebut hanya akan kumpul-kumpul saja.

"Ternyata sampai di sana, orang ramai, undangan resmi, bunga banyak banget, dab ada panggung dan live music. Bahkan penyanyi Ibu Kota tampil di sana. Saya pikir sudah aman," ujar dia.

Baca juga: Ade Yasin Batalkan Konser Raja Dangdut di Bogor

Apalagi, saat tiba di lokasi, Rhoma didampingi ketat oleh aparat keamanan mulai dari turun mobil, ke ruang tamu, perjalanan ke panggung, hingga kembali ke mobil untuk pulang.

Apalagi, sambung Rhoma, kegiatan di Desa Cibunian itu sudah berlangsung sejak Sabtu (27/6) malam dengan menampilkan wayang golek sampai pagi. Dan pagi harinya ada panggung musik.

Rhoma mengaku pada acara itu memberi tausiah. "Ketika memberi tausiah singkat, saya didaulat bernyanyi. Ya bernyanyi lah satu dua lagu. Sesuatu yanbg wajar, normal. Setelah selesai, saya pamit," ungkap Rhoma.  

Baca juga: Buntut Konser Rhoma Irama, Warga Pamijahan Akan Dites Covid-19

Rhoma pun mempertanyakan keseriusan sang bupati. "Seandainya ada proses hukum, mestinya bupati selaku yang punya wilayah bisa melarang begitu panggung berdiri, lalu pergelaran wayang golek dan panggung musik pada pagi harinya juga mestinya dilarang. Saya datang sore hari. Tapi tiba-tiba kenapa saya yang jadi sasaran dan harus mempertanggungjawabkan. Ini saya rasa unfair," kata Rhoma.

Dia berharap Bupati Bogor Ade Yasin bercanda. "Mestinya yang bertanggung jawab adalah yang mengadakan acara. Saya hanya undangan. Kalau saya harus tanggung jawab, berarti seluruh undangan harus diproses hukum juga. Kira-kira begitu," kata dia. (X-15)

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Rhoma Irama (@rhoma_official) on

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya