Pernyataan Gubernur Anies Baswedan yang mengklaim kasus covid-19 di Jakarta terkendali dibantah oleh ahli epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Syahrizal Syarif. Ia menyebut rata-rata kasus covid-19 di Ibu Kota meningkat di minggu ini dengan 148 kasus.
"DKI adalah provinsi dengan risiko (covid-19) tertinggi di Indonesia jika dibagi per 100.000 penduduk. Indonesia masuk dalam lima negara yang berada dalam situasi wabah belum terkendali," terang Syahrizal, Rabu (24/6).
Dalam data kurva mingguan rata-rata kasus positif covid-19 di Jakarta, pada 22 Juni, justru terjadi kenaikan signifikan dengan jumlah kasus di atas 140 kasus di Jakarta. Syahrizal mengatakan memang saat ini tren kasus positif covid-19 di Ibu Kota masih fluktuatif.
Pada 25 Mei misalnya, kasus positif covid-19 turun mendekati 100 kasus. Pada 1 Juni naik sedikit di atas 100 kasus dan pada 8 Juni naik drastis di angka 140 kasus positif covid-19 di Jakarta. Kemudian, pada 15 Juni kasus positif covid-19 rata-rata turun di bawah 120 kasus.
Syahrizal menyebut Indonesia yang berada di peringkat keempat dengan jumlah penduduk terbanyak dengan 266 juta orang, memiliki 47.000 kasus positif covid-19 dengan rata-rata kasus per minggu 1.000 per hari.
Baca juga: Ahli Epidemiologi UI Bantah Pernyataan Anies soal Rt di Bawah 1
"Yang DKI saya kurang tahu, tapi kasus covid-19 di DKI mencapai angka kasus mingguan tertinggi di minggu ini," pungkas Syahrizal.
Sebelumnya, Gubernur Anies Baswedan mengatakan kasus covid-19 di Jakarta terkendali. Hal itu ia klaim berdasarkan kajian epidemiologi yang menunjukkan tidak ada lonjakan kasus yang signifikan.
"Kita melakukan transisi mulai tanggal 5 Juni. Nah sekarang sudah tanggal 23, kita terima laporannya setelah berjalan 2 minggu, ternyata tidak ada lonjakan berarti," kata Anies di Gedung Balai Kota Jakarta kemarin. (OL-14)