Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Pengamat: Waspada, Jangan Sampai DKI Dilanda Dua Bencana

Insi Nantika Jelita
22/6/2020 18:25
 Pengamat: Waspada, Jangan Sampai DKI Dilanda Dua Bencana
Suasana banjir rob akibat naiknya air laut di kompleks perumahan mewah, Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta Utara, Minggu (7/6/2020)(MI/SUSANTO)

Pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta diminta tidak hanya fokus dalam penanganan covid-19. Pengamat Tata Kota Yayat Supriatna menuturkan program pengendalian banjir jangan sampai terabaikan. Pasalnya ancaman banjir masih membayangi warga Ibu Kota di tahun ini.

"Potensi bencana alam seperti banjir masih terjadi di Jakarta. Jangan kasus covid-19 belum selesai, Ibu Kota dihadapi banjir. Ini yang perlu diwaspadai," kata Yayat, Senin (22/6).

Yayat mengatakan memang anggaran DKI terkuras banyak untuk penanganan covid-19. Namun, hal itu tidak menjadi alasan Gubernur Anies Baswedan mengesampingkan program pengendalian banjir.

Mei lalu, banjir rob menerjang Jakarta Utara tepatnya di kawasan Pluit di Kecamatan Penjaringan, selama tiga hari berturut-turut.

"Jangan sampai kota ini di saat yang sama dihadapkan dengan dua bencana. Bencana kesehatan terjadi dan bencana alam terjadi juga," kata Yayat.

Baca juga: Pesan Ridwan Saidi ke Anies: Pembangunan DKI Jakarta Terbengkalai

Yayat menuturkan potensi pendapatan daerah DKI turun di tahun ini karena faktor pertumbuhan ekonomi yang melamban. Hal ini diartikan bahwa tahun depan, program pembangunan DKI juga akan turun atau tidak terjadi perubahan yang mendasar.

Ia menyebut keterlibatan pemerintah pusat harus dilibatkan untuk membantu membereskan masalah penanganan banjir di Jakarta.

"Kalau sudah kondisi seperti ini, dukungan pusat untuk membantu program dibutuhkan untuk disinergikan. Soal banjir, DKI coba evaluasi ulang. Berapa kesiapan anggaran agar DKI bisa bersinergi dengan pusat, apakah bisa mem-back up tidak," tandas Yayat.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan tidak ada pembangunan infrastruktur baru di sisa tahun 2020 ini. Namun, ada anggaran yang masih tetap dilanjutkan, yakni untuk pengendalian banjir

"Tahun ini tidak ada lagi pembangunan baru, tidak ada lagi belanja modal kecuali terkait penanggulangan banjir, dan tidak ada belanja yang tidak prioritas," ungkap Anies, Jumat (29/5). (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya