​​​​​​​Anies: Kasus Covid-19 Tinggi karena Intens Pengetesan PCR

Insi Nantika Jelita
14/6/2020 11:45
​​​​​​​Anies: Kasus Covid-19 Tinggi karena Intens Pengetesan PCR
Petugas melakukan swab test pada ibu hamil dan anak di RPTRA Dahlia, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (12/6).(MI/ANDRI WIDIYANTO)

GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim adanya lonjakan kasus positif Covid-19 di Ibu kota karena pihaknya intens melakukan pemeriksaan spesimen dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR).

Selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masa transisi, terjadi lonjakan kasus positif Covid-19 di Jakarta, yakni pada Selasa (9/6) lalu. 

Ada catatan 239 kasus baru yang mengalahkan catatan tertinggi sebelumnya, yakni pada 16 April silam dengan 223 kasus baru.

"Jadi, kita malah mengaktifkan pencarian kasus namanya active case finding. Kami kerjakan karena itulah kita mendapatkan positif lebih banyak," jelas Anies saat berada di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (14/6).

Anies mengatakan, saat ini pihaknya aktif melacak atau tracing warga yang sudah terpapar Covid-19 yang tanpa gejala. Warga tersebut harus segera diisolasi atau dirawat agar menekan penularan Covid-19.

Baca juga: Banyak Pedagang Terpapar Covid-19, Pasar Disterilisasi 3 Hari

Pada (11/6) lalu, Dinas Kesehatan juga mengklaim dalam 10 hari terakhir, total Provinsi DKI Jakarta telah melakukan pemeriksaan PCR sebanyak 17.270 dengan rata-rata pemeriksaan harian mencapai 1.727 spesimen. Angka itu dikatakan naik 1,1 kali lipat dibandingkan rata-rata harian pada 10 hari pertama di bulai Mei 2020 yang sebanyak 1.562 spesimen per hari

"Jangan sampai kita mengurangi pengetesan supaya grafiknya kecil supaya angkanya turun dengan mengurangi pengetesan, wah bahaya itu," tutur Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.

Ia menambahkan, "Justru karena kita melakukan transisi maka pengetesan diaktifkan dan kalau dapat angkanya lebih banyak kita lebih bersyukur. Kenapa? agar mereka bisa isolasi mereka bisa dirawat," jelas Anies.

Dari website corona.jakarta.go.id, total kasus positif di Jakarta ada 8.748 kasus. Rincianya ada 1.419 pasien dirawat, 3.840 orang dinyatakan sembuh, 564 orang meninggal dunia dan 2.925 lakukan isolasi mandiri.

Lalu secara kumulatif, pemeriksaan PCR yang dilalukan DKI sampai dengan 12 Juni sebanyak 197.338 sampel darah atau spesimen.

"Kan pengetesan itu sekarang hampir 2 kali lipat tiap hari, tujuannya menyelamatkan warga. Jadi bukan bertujuan menurukan grafik," pungkas Anies. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya