Headline

RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

2.900 Aduan Pelanggan, PLN Akui Ada Tagihan Listrik Keliru

Selamat Saragih
06/5/2020 17:31
2.900 Aduan Pelanggan, PLN Akui Ada Tagihan Listrik Keliru
PLN(Ilustrasi)

PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya telah menerima sekitar 2.900 pengaduan dari konsumen listrik selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Pengaduan itu terkait dengan tagihan listrik yang dirasakan pelanggan tidak sesuai dengan pemakaian listriknya.

Berdasarkan keluhan tersebut, General Manager PLN UID Jakarta Raya, Ikhsan Asaad, mengakui, ada sejumlah tagihan listrik yang keliru atau tidak sesuai dengan pemakaian.

"Jumlah pengaduan yang masuk ke contact center kami itu berkisar antara 2.900, 2.200 sudah diselesaikan. Dari 2.200 aduan, 94 persen angka tagihannya sesuai pemakaian, ada enam persen memang harus dikoreksi," ujar Ikhsan dalam teleconference, di Jakarta, Rabu (6/5).

Ikhsan mencontohkan aduan salah satu pelanggan di Cengkareng, Jakarta Barat. Pelanggan tersebut harus membayar tagihan Rp1 juta, padahal rumahnya tidak ditinggali.

Menurut Ikhsan, kekeliruan itu terjadi karena tagihan listrik dihitung berdasarkan rata-rata pemakaian listrik tiga bulan sebelumnya.

Sebab, sejak April 2020, PLN menghentikan aktivitas pengecekan meteran pemakaian listrik ke rumah-rumah akibat pandemi Covid-19.

"Ternyata rumahnya kosong, tetapi bayar tagihan Rp1 juta karena memang diambil data rata-rata tiga bulan," katanya.

Ikhsan menyatakan, PLN UID Jakarta Raya akan segera menyelesaikan aduan lainnya dengan berkomunikasi dengan pelanggan yang komplain.

"Kalau enggak puas juga, kami akan datangi rumah pelanggan," ujar Ikhsan. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya