Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Antisipasi Lonjakan Tunawisma, DKI Koordinasi dengan Kemensos

Putri Anisa Yuliani
30/4/2020 20:10
Antisipasi Lonjakan Tunawisma, DKI Koordinasi dengan Kemensos
Suasana di GOR Tanah Abang(Antara/Galih Pradipta)

Pemprov DKI Jakarta menggalakkan penjaringan tunawisma di Bulan Ramadan. Pasalnya momen Ramadan biasanya dimanfaatkan oleh para tunawisma dari luar Jakarta untuk memperoleh pendapatan dari sedekah dan donasi masyarakat.

Namun, jika di Bulan Ramadan tahun-tahun sebelumnya para tunawisma yang dijaring akan ditampung di panti, maka pada Ramadan tahun ini para tunawisma yang terjaring ditampung di GOR. Salah satunya di GOR Tanah Abang, Jakarta Pusat.

GOR tidak hanya jadi tempat penampungan bagi tunawisma yang kerap mengemis, tapi juga bagi warga yang kehilangan tempat tinggal akibat tak sanggup membayar sewa setelah kehilangan pekerjaan dampak dari wabah virus korona.

Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat Ngapuli Parangin-angin mengatakan sudah berkoordinasi dengan Kementerian Sosial (Kemensos) untuk memindahkan sebagian tunawisma ke panti-panti di bawah pengelolaan Kemensos jika kapasitas GOR sudah maksimal.

Baca juga: 68 Tunawisma Ditampung di GOR Tanah Abang

"Saya sudah bicara, bagaimana ini jika ada anak dan ibu harus dirujuk ke panti mana dan Kementerian Sosial juga sudah beri lampu hijau agar panti-panti mereka bisa menampung tunawisma jika kita sudah over capacity," ungkap Ngapuli, Kamis (30/4).

Menurutnya, seluruh GOR di wilayah Jakarta sudah berjalan. Pihaknya tidak bisa mengalihkan ke GOR di wilayah lain jika di Jakarta Pusat sudah penuh.

"Nggak bisa. Karena di wilayah lain juga membutuhkan. Jadi, tunawisma yang terjaring di Jakarta Timur tidak bisa ditampung di Jakarta Pusat. Begitu pula sebaliknya," ungkapnya.

Ngapuli juga menegaskan tidak bisa sembarangan memasukkan tunawisma ke panti milik Pemprov DKI. Ia khawatir para tunawisma membawa virus korona.

"Sudah kejadian di Amerika Serikat dan Italia. Warga di panti jompo meninggal karena ada 'carrier'. Wah, kami tidak mau itu terjadi di Jakarta," tukasnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya