Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
KOMENTAR Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang mempertanyakan penyelenggaraan Formula E di Kawasan Monumen Nasional (Monas) ditafsirkan sebagai sebuah isyarat keras penolakan.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Fraksi PDIP di DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono. Dihubungi Media Indonesia pada Kamis (20/2), Gembong pun menyebut seharusnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mempertimbangkan komentar itu secara serius.
Baca juga: PKS tak Masalah Gerindra Dukung Gibran di Solo
Sebab, Megawati bukan hanya berposisi sebagai ketua umum partai tetapi ia adalah putri dari pendiri bangsa yang juga turut andil mendirikan Monas.
"Itu isyarat keras sekali menurut saya. Jadi bukan hanya komentar biasa, tapi isyarat keras. "kenapa kok di Monas? Di tempat lain saja kan bisa'. Seperti itu," kata Gembong.
Ditanya soal komentar Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M. Taufik yang mengatakan Monas bukan cagar budaya, Gembong pun membebaskan siapapun untuk berpendapat. "Ya, biar saja Pak Taufik ngomong gitu. Yang penting kan buktinya itu cagar budaya," tegasnya.
Ia pun meminta agar Pemprov DKI mengevaluasi kembali perihal penyelenggaraan Formula E di Monas. "Itu kan namanya saja Monumen Nasional, nasional artinya simbol bangsa. Alangkah baiknya dipikirkan matang-matang," tandasnya.
Ditanya soal pemberian izin penyelenggaraan Formula E di Monas oleh Ketua Komisi Pengarah Mensesneg Pratikno yang merupakan kader PDIP, Gembong menyebut Megawati juga sudah sadar akan hal tersebut.
"Tentunya Bu Mega sadar betul. Apakah nanti akan ada evaluasi terhadap beliau ya itu keputusan Bu Mega," tegasnya.
Baca juga: Mendagri: Ada Kepala Daerah Enggan Ikut Instruksi Presiden
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang juga Presiden RI ke-5 mempertanyakan mengapa penyelenggaraan Formula E mengambil tempat yang bersejarah di Monas yang juga dibangun oleh ayahnya mendiang Presiden RI ke-1 Soekarno.
Menurutnya, kawasan Monas adalah cagar budaya yang tidak bisa sembarangan digunakan untuk berbagai agenda. "Nah, Gubernur DKI ini tahu apa tidak, kenapa sih kalau mau bikin Formula E itu, kenapa sih harus di situ (di Monas)? Kenapa sih nggak di tempat lain? Kan begitu, peraturan itu ya peraturan, kalian juga mesti tahu jangan sampai melanggar peraturan," ujar Megawati di kantor PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (19/10). (OL-6)
GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung mengungkap alasan menunjuk juru bicara eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai komisaris di BUMD PT Jakpro.
MANTAN Gubernur Jakarta, Anies Baswedan menemui mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong di Rutan Cipinang pada Jumat (1/8).
MANTAN gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyoroti masih lemahnya meritokrasi, pengisian jabatan masih dilakukan berdasarkan kedekatan atau koneksi bukan kompetensi
Tom Lembong dituntut pidana penjara selama 7 tahun dan denda Rp750 juta dengan ketentuan apabila denda tidak dibayarkan maka akan diganti (subsider) dengan pidana kurungan selama 6 bulan.
Dia menuturkan Presiden Prabowo selama hampir sembilan bulan masa jabatannya telah hadir dalam sejumlah forum penting internasional.
Anies Baswedan, eks Wakapolri Komjen (Purn) Oegroseno serta dua eks pimpinan KPK Laode M Syarif dan Saut Situmorang, Refly Harun hadir di sidang pleidoi Tom Lembong
AJANG Formula E kembali digelar di Jakarta, Sabtu (21/6), sekaligus menandai komitmen berkelanjutan ABB dalam mendorong mobilitas ramah lingkungan dan elektrifikasi industri.
Balapan di Jakarta dimenangi Dan Ticktum yang tampil stabil sepanjang lomba.
PEMBALAP asal Inggris, Dan Ticktum mengaku cukup emosional setelah berhasil keluar sebagai juara di balapan Formula E Jakarta 2025 di Jakarta International ePrix Circuit.
PEMBALAP tim CUPRA KIRO, Dan Ticktum, meraih kemenangan perdananya di Kejuaraan Dunia Formula E.
Mitch Evans mengaku antusias kembali berlaga di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) yang menjadi lokasi putaran ke-12 Kejuaraan Dunia Formula E 2024-2025.
Jakarta memiliki keunikan tersendiri sebagai tuan rumah karena lokasi sirkuit yang berada di tengah kota namun tidak menimbulkan gangguan terhadap lingkungan sekitar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved