Keberadaan Ajang Formula E Picu Mobilitas Ramah Lingkungan

AJANG Formula E kembali digelar di Jakarta, Sabtu (21/6), sekaligus menandai komitmen berkelanjutan ABB dalam mendorong mobilitas ramah lingkungan, elektrifikasi industri, serta inovasi hemat energi di Tanah Air.

Sebagai mitra global utama Formula E, ABB memanfaatkan ajang Jakarta E-Prix untuk menunjukkan bahwa elektrifikasi bukan sekadar masa depan transportasi, melainkan juga pondasi transisi energi dan transformasi industri di Indonesia.

"ABB FIA Formula E bukan sekadar ajang balap, ini adalah ajang di mana performa tinggi berpadu dengan misi keberlanjutan,” ujar Presiden Divisi Motion System Drives ABB, Chris Poynter, dalam keterangan Minggu (22/6).

Baca juga : Nyck de Vries Gagal Finis di Jakarta E-Prix karena Masalah Teknis

Ajang tersebut, kata Poynter, menampilkan bagaimana teknologi motor dan drive dari ABB yang telah mentransformasi industri global. Sehingga dapat dimanfaatkan untuk mencapai efisiensi energi maksimal, mendekarbonisasi mobilitas, dan mendorong industri menjadi lebih ramping dan berkelanjutan. 

"Ini adalah bukti nyata bahwa inovasi industri bisa diimplementasikan secara luas," sebutnya.

Sementara itu, Presiden Direktur ABB Indonesia, Gerard Chan, menilai keberlanjutan penyelenggaraan E-Prix di Jakarta mencerminkan kesiapan Indonesia menuju ekosistem kendaraan listrik yang matang. 

Baca juga : Dan Ticktum Emosional setelah Raih Gelar Juara di Formula E Jakarta 2025

"Melalui platform ini, kami memperkuat kolaborasi dengan para pemangku kepentingan, dari regulator hingga industri, untuk bersama-sama mendorong transformasi yang berkelanjutan," kata Chan.

Dorong aksi iklim

Di sisi lain Lead Science Advisor at Climate Analytics, Michiel Schaeffer, menyampaikan Formula E tidak hanya mendorong inovasi teknologi, tetapi juga mendorong aksi iklim dan investasi lintas sektor.  

Menurutnya, Jakarta E-prix ini merupakan bukti nyata bahwa Indonesia memiliki peluang untuk mengakselerasi upaya menuju ekonomi rendah emisi.

"Dengan catatan dibangun di atas solusi terintegrasi dan kolaborasi multi sektoral antara pemerintah, industri dan mitra global," kata Schaeffer. (Ndf/I-1)