Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Cara Memilih Teknologi Ramah Lingkungan untuk Meningkatkan Daya Saing Bisnis

Media Indonesia
22/3/2025 20:17
Cara Memilih Teknologi Ramah Lingkungan untuk Meningkatkan Daya Saing Bisnis
Ilustrasi PLTS(Sun Energy)

DI tengah meningkatnya kesadaran global akan isu lingkungan, semakin banyak bisnis di Indonesia yang mulai beralih kepraktik yang lebih berkelanjutan. Survei Schneider Electric terhadap 4.500 pemimpin bisnis di sembilan negara Asia, termasuk Indonesia, mengungkapkan bahwa 98% pemimpin bisnis di Indonesia telah menetapkan target keberlanjutan, dengan 71% di antaranya menjadikannya prioritas utama.

Kesadaran ini tidak hanya didorong oleh tanggung jawab sosial perusahaan, tetapi juga oleh meningkatnya tuntutan untuk beradaptasi dan menghadapi dampak perubahan iklim yang semakin nyata.

Meski demikian, memilih teknologi ramah lingkungan yang tepat masih menjadi tantangan bagi banyak bisnis. Berikut beberapa faktor utama yang perlu dipertimbangkan dalam memilih solusi teknologi yang berkelanjutan sekaligus menguntungkan.

1. Prioritaskan Teknologi dengan Dampak Lingkungan Positif dan Terukur

Teknologi yang memiliki dampak nyata dalam mengurangiemisi karbon dan konsumsi sumber daya harus menjadi prioritas utama. Misalnya, sistem manajemen energi berbasis IoT telah terbukti dapat mengoptimalkan penggunaan listrik dan mengurangi konsumsi hingga 30% (Poyyamozhi et al., 2024).

Selain energi, pengelolaan air juga menjadi faktor penting dalam praktik bisnis yang berkelanjutan. Teknologi water management, seperti sistem daur ulang air industri dapat menghemat penggunaan air hingga 50%. Solusi ini tidak hanya membantu perusahaan mengurangi pemborosan sumber daya, tetapi juga menekan biaya operasional jangka panjang.

2. Evaluasi Efisiensi dan ROI Teknologi

Teknologi ramah lingkungan yang ideal tidak hanya mengurangi jejak karbon tetapi juga memberikan manfaat ekonomi yang jelas. Salah satu contoh paling efektif adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), yang mampu menurunkan biaya listrik perusahaan hingga 40% per tahun, tergantung pada skala penggunaannya.

Selain itu, investasi pada pencahayaan LED yang lebih hemat energi dapat mengurangi biaya operasional hingga 75% dibandingkan dengan lampu konvensional. Dengan menilai Return on Investment (ROI) dari berbagai teknologi yang tersedia, bisnis dapat memastikan bahwa transisi menuju keberlanjutan tetap sejalan dengan strategi keuangan perusahaan.

3. Pilih Solusi yang Fleksibel dan Mudah Diintegrasikan

Untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang, perusahaan harus memilih teknologi yang fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis mereka. PLTS menjadi salah satu pilihan utama karena fleksibilitasnya yang tinggi.

Panel surya memungkinkan perusahaan menyesuaikan kapasitas sesuai kebutuhan tanpa memerlukan investasi besar di awal. Selain itu, sistem penyimpanan energi (battery storage) semakin banyak diadopsi oleh perusahaan guna memastikan suplai listrik tetap stabil, bahkan di malam hari atau saat kondisi cuaca kurang mendukung.

Teknologi ini memungkinkan bisnis mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan meningkatkan efisiensi energi secara keseluruhan.

Tidak hanya energi surya, solusi teknologi lain seperti sistem pemantauan energi berbasis AI dan smart grid juga dapat membantu bisnis mengoptimalkan konsumsi energi serta meningkatkan efisiensi operasional.

4. Pastikan Implementasi yang Efektif dan Minim Disrupsi

Dalam mengadopsi teknologi ramah lingkungan, perusahaan perlu memastikan bahwa proses implementasi berlangsung cepat, efisien, dan tidak mengganggu operasional bisnis. Pilih teknologi yang memiliki ekosistem pendukung yang lengkap, termasuk layanan instalasi profesional, panduan teknis yang jelas, serta pelatihan bagi tim internal agar transisi berjalan lancar.

Misalnya, penerapan PLTS Atap dapat dilakukan secara bertahap tanpa mengganggu aktivitas bisnis. Secara umum, instalasi PLTS Atap memerlukan waktu antara dua hingga enam bulan untuk diselesaikan. Sementara, sistem manajemen energi berbasis AI seringkali dapat diintegrasikan langsung dengan infrastruktur yang sudah ada.

Dengan memilih solusi yang dirancang untuk kemudahan pemasangan dan pemeliharaan, perusahaan dapat mempercepat manfaat teknologi ramah lingkungan tanpa menimbulkan hambatan operasional.

Penyedia Solusi Teknologi Energi Terbarukan yang Efektif untuk Bisnis

Sebagai pengembang proyek energi surya terbesar di Indonesia, SUN Energy menawarkan solusi yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga meningkatkan efisiensi bisnis. Dengan pengalaman dalam mengembangkan lebih dari 365 MWp kapastias PLTS di kawasan Asia-Pasifik, SUN Energy telah membantu berbagai industri dalam menekan biaya operasional sekaligus mencapai target keberlanjutan mereka.

Bagi bisnis yang tertarik mengadopsi solusi energi terbarukan, tersedia berbagai skema pembiayaan fleksibel, termasuk zero investment, yang memungkinkan perusahaan beralih ke energi surya tanpa biaya awal. Dengan memilih teknologi yang tepat dan bekerja sama dengan penyedia solusi terpercaya seperti SUN Energy, bisnis dapat memperkuat daya saing di era ekonomi hijau yang semakin berkembang. (RO/P-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal
Berita Lainnya