Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

BPK Berhasil Kantongi 60% Data Fraud di Jiwasraya

Putra Ananda
03/2/2020 19:19
BPK Berhasil Kantongi 60% Data Fraud di Jiwasraya
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Agung Firman Sampurna (tengah).(MI/MOHAMAD IRFAN)

BADAN Pemeriksa Keuangan (BPK) RI mengatakan pihaknya sudah memulai audit investigasi terkait kasus dugaan fraud di PT Jiwasraya dan PT Asabri. Untuk sementara proses tersebut sudah rampung 60%.

"Kami ingin sampaikan bahwa kami sudah dapatkan 60% data-data yang terkait dengan hal-hal yang kita identifikasi seperti fraud di Jiwasraya dan sebagian di Asabri. Keduanya kita lakukan pemeriksaan investigasi. Khusus untuk Jiwasraya kita lakukan pemeriksaan investigasi dan perhitungan kerugian negara," jelas Ketua BPK Agung Firman saat melakukan konfresi Pers bersama Panja Industri Keuangan dari Komisi XI DPR di Kantor BPK, Jakarta, Senin (3/2).

Agung memaparkan, data kerugian uang negara dari kasus Jiwasraya dan Asabri tersebut paling lambat akan tuntas di akhir bulan Februari. Pehitungan dari BPK tersebut akan dijadikan acuan bagi para penegak hukum dalam hal ini Kejaksaan Agung dalam mengusut tuntas pihak-pihak yang menikmati aliran dana nasabah Jiwasraya maupun Asabri.

"Untuk perhitungan kerugian negaranya atau pemeriksaan investigasi dalam rangka perhitungan kerugian negara yang kita lakukan untuk mendukung pelaksanaan penegakan hukum, mudah-mudahan selesai Februari ini," tambahnya.

Baca juga: Komisi XI dan BPK Adakan Pertemuan, Bahas Jiwasraya?

Agung mengatakan, proses perhitungan kerugian negara dari BPK merupakan hal pertama yang akan dibongkar. Sementara pemeriksaan investigasi akan membutuhkan waktu lebih panjanh karena berhububgan dengan lembaga lainnya.

"Karena yang terkait juga cukup banyak di situ. Terkait dengan entisitas Kementerian BUMN, terkait OJK, Bursa Efek Indonesia, KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia) dan lainnya. Saat pemeriksaan bukan berarti yang diperiksa salah tapi kita ingin liat fraud," kata Agung. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya