Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
ANGGOTA Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra Syarif menuturkan unjuk rasa yang meminta Gubernur Anies Baswedan mundur adalah langkah yang tidak tepat. Rencananya unjuk rasa akan digelar di Gedung Balai Kota, Selasa (14/1) siang.
"Menurut saya enggak tepat minta Anies mundur. Soal banjir kan dampaknya bukan Jakarta saja. Pak Anies sudah bekerja keras. Saya boleh mengatakan demo ini seperti BBM, barisan belum move on," ujar Syarif saat dihubungi Media Indonesia, Selasa (14/1).
Menurutnya, perihal unjuk rasa atau demo memang diperbolehkan oleh Undang-Undang. Namun ia menduga demo yang diinisiasi Politikus PDIP Dewi Tanjung tersebut bermuatan politik.
Baca juga: Gubernur Anies Lalai Antisipasi Banjir
Diketahui, dari undangan yang tersebar, disebutkan nama kegiatan demo tersebut ialah 'Anies Mundur, Jakarta Bergerak Suara Rakyat Bersatu.'
Mereka menuntut Anies Baswedan mundur dari jabatannya akibat dinilai tidak mampu menangani banjir Jakarta yang terjadi di awal 2020.
Para peserta aksi diharapkan mengenakan baju berwarna hitam dalam acara yang sudah direncanakan sejak minggu lalu itu
"Saya ingin katakan unjuk rasa itu kan hak setiap warga negara, yang dilindungi Undang Undang. Tapi sekarang tinggal yang disasar dan motifnya demonya itu apa. Kalau demonya minta gubernur mundur, itu motifnya politik. Sudah pasti (muatan politik) karena minta mundur kan," jelas Syarif.
Ia menambahkan, "Apa yang disampaikan kalau Anies tidak bekerja, tidak menangani banjir menurut saya harus cerdas membacanya, itu bukan persoalan Jakarta saja, mengatasinya kompleks." (OL-2)
Penghargaan dari Bupati Sukabumi ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas upaya BWA bersama ratusan NGO dan relawan yang terlibat dalam aksi penanganan tanggap darurat bencana.
Sejumlah pemukiman warga terendam banjir akibat hujan lebat yang terjadi serta adanya tanggul yang jebol.
Korban bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menerima bantuan dari PT Pertamina Gas
Prakiraan BMKG potensi cuaca ekstrem dalam tiga hari ke depan berpotensi melandai di Jabodetabek. Tapi masih ada potensi angin kencang di Banten
Banjir tengah melanda berbagai daerah di Indonesia, tidak terkecuali Jabodetabek. Hal itu menimbulkan dampak yang berbahaya bagi masyarakat, khususnya penyebaran penyakit leptospirosis.
Meskipun merupakan sebuah bencana, fenomena banjir tidak jarang dimanfaatkan oleh anak-anak untuk bermain air.
Anies Baswedan, eks Wakapolri Komjen (Purn) Oegroseno serta dua eks pimpinan KPK Laode M Syarif dan Saut Situmorang, Refly Harun hadir di sidang pleidoi Tom Lembong
Jika PPP ingin kembali eksis, sudah sewajarnya harus membuka diri dengan merangkul semua pihak
ANIES Baswedan turut menjadi salah satu tokoh ternama yang melayat Ibrahim Sjarief Assegaf. Sosok Ibrahim, suami Najwa Shihab meninggal dunia pada Selasa, (20/5) siang.
KABAR Ibrahim Sjarief Asegaf, suami Najwa Shihab meninggal dunia, menjadi perhatian banyak kalangan. Beberapa tokoh ikut melayat seperti Basuki Tjahaja Purnama dan Anies Baswedan.
Cari tahu partai politik Anies Baswedan! Telusuri perjalanan karir politiknya, dari akademisi hingga tokoh publik. Informasi lengkap dan relevan di sini!
Kisah cinta masa muda Anies Baswedan akan segera diangkat ke layar lebar lewat film bertajuk Senyum Manies Love Story.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved