Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Ini Pesan Warga untuk Transjakarta di Hari Pelanggan Nasional

Mediaindonesia.com
03/9/2019 16:20
Ini Pesan Warga untuk Transjakarta  di Hari Pelanggan Nasional
Bus Transjakarta(ANTARA)

SETIAP 4 September kini diperingati sebagai Hari Pelanggan Nasional. Sebagai pelanggan moda transportasi publik, Transjakarta, sejumlah warga pun memberikan pesan dan kesan.

Seorang profesional yang juga pemimpin organisasi nirlaba nasional, Maya Juwita, misalnya. Ia mengaku sebagai pelanggan paling setia transportasi yang beroperasi di jalur khusus tersebut (busway).

"Saya rutin naik Transjakarta sejak 2003, sudah 16 tahun artinya," kata Direktur Eksekutif Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE) itu setelah menumpang kendaraan itu dari kantornya di Menara Duta ke Setiabudi One untuk makan siang, Senin (2/9).

Bagi Maya, Transjakarta merupakan transportasi yang cepat dan nyaman di Ibu Kota. "Hanya 30 menit dari rumah di daerah Ragunan ke kantor di Kuningan. Nyaman dan dingin," katanya.

Namun, pada Hari Pelanggan Nasional 4 September nantii, Maya mengharapkan semakin ada perbaikan dari sisi kecepatan dan kenyamanan di Transjakarta.

"Belakangan ini, perjalanan lebih lambat karena tidak semua jalur steril dan ada pembangunan proyek LRT di Jalan HR Rasuna Said. Transjakarta harus memikirkan jalan keluarnya," harapnya.

Selain itu, ia melihat beberapa kendaraan pengumpan yang memasuki jalan kecil menggunakan bus besar.

"Akibatnya malah bikin macet. Untuk jalan kecil, pakai dong bus kecil," katanya.

Hal senada juga dilontarkan warga lainnya. Etty Herawati, sarjana komunikasi sebuah perguruan tinggi terkenal di Jakarta, menyatakan, Transjakarta merupakan alat transportasi ibu kota yang murah dan disiplin. Namun, perlu tambahan armada di jam sibuk dan jalur yang lebih panjang.

"Pada jam sibuk perlu tambahan armada karena sering lama menunggu. Begitu bus datang tak bisa naik lagi," katanya.

 

Baca juga:  Kos-kosan Sleep Box di Johar Disegel Pemerintah

 

Demikian pula dengan jalur koridor Transjakarta, ia merasa perlu penambahan.

"Saya tinggal di Cibubur, tapi busway baru sampai Bumi Perkemahan Pramuka. Saya harap diadakan sampai Cileungsi. Soal disiplin sudah bagus. Tidak berhenti sembarangan, pengemudi bawa mobil dengan tenang," katanya.

Sementara, Ratna Rasiana Sari, emak-emak yang baru sebulan pensiun dari jabatan Kepala SMP Triguna, Depok, mengaku rutin naik Transjakarta.

"Murah. Sekali bayar bisa ke mana saja," katanya.

Namun kini, ia merasa naik turun tangga halte busway melelahkan.

"Buat orangtua seperti saya, Transjakarta perlu menyediakan eskalator atau lift," pintanya.

Ibu rumah tangga lainnya yang tinggal di Kompleks Nyiur Melambai, Plumpang, Jakarta Utara, Maryam Bachmid, memilih Transjakarta karena aman dan nyaman.

"Walaupun kadang banyak copet, terutama di jam padat, tapi saya merasa busway masih jauh lebih aman dari moda transportasi lainnya,” kata mantan wartawan majalah terkemuka terbitan ibu kota itu.

Menjelang Hari Pelanggan Nasional besok, Maryam berharap Transjakarta memperluas jangkauan layanan dan meningkatkan konektivitas bus Transjakarta dengan moda transportasi lainnya seperti MRT, LRT, dan KRL. (RO/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik