Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Telat Ajukan Penghapusan Aset, Rehabilitasi RS Koja Terhambat

Putri Anisa yuliani
08/7/2019 20:23
Telat Ajukan Penghapusan Aset, Rehabilitasi RS Koja Terhambat
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Partai Golkar Ramli(Antara/rivan Awal Lingga)

MASALAH penghapusan aset di DKI kembali menjadi penghambat pembangunan. Salah satunya yang terbukti adalah masalah penghapusan aset Gedung A RS Koja yang telat, sehingga membuat proyek itu menjadi terlambat diselesaikan.

Terlepas dari Ketiadaan modal dari sisi kontraktor yang membuat proyek gagal diselesaikan, penghapusan aset juga menjadi faktor Gedung A RS Koja terhambat pembangunannya sehingga merugikan masyarakat.

"Jadi seharusnya ketika memang tahu bahwa tahun depan itu mau dibangun ya lelang penghapusan asetnya sudah selesai sebelum anggaran tahun depan. Ini tidak, malah baru dilelang tahun itu juga saat dibangun," ujar anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Ramly saat dihubungi Media Indonesia, Senin (8/7).

Akibat keterlambatan penghapusan aset, pembangunan Gedung A RS Koja yang harusnya dilakukan April dan selesai Agustus 2018 baru bisa dilakukan Agustus 2018. Pembangunan terganjal dari sisi kontraktor yang memiliki masalah permodalan sehingga belum tuntas hingga kini.

Baca juga : Anies Minta Inspektorat Selidiki Dugaan Korupsi Renovasi RS Koja

Lalainya proses penghapusan aset itupun dikritisi tegas oleh Ramly.

"Kerjanya Badan Pengelola Aset Daerah (BPAD) tidak becus. Saya pikir karena ada orang yang merasa proyeknya di situ membuat ini semua kacau," tukasnya.

Tidak hanya masalah pembangunan RS Koja, masalah penghapusan aset ini juga ditengarai terjadi sejak 2017, saat Pemprov DKI gagal melakukan rehabilitasi total sebanyak 119 gedung sekolah.

Diduga ada penggelembungan anggaran dalam proyek tersebut yang membuat pihak kepolisian membuka penyelidikan dugaan pelanggaran dalam proses lelang.

Ramly pun meminta agar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merombak seluruh jajaran BPAD hingga lingkup terbawah untuk memperbaiki kinerja pengelolaan aset.

"Tidak cukup hanya mengganti kepalanya saja karena pegawainya tetap sama, mindset kerjanya tetap sama. Jadi harus dirombak semua," tegasnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya