Korban Aksi Massa Tolak Hasil Pemilu Jadi 737 Orang

Theofilus Ifan Sucipto
23/5/2019 18:55
Korban Aksi Massa Tolak Hasil Pemilu Jadi 737 Orang
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan( - Medcom.id/Theofilus Ifan Sucipto. )

GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan jumlah korban demo menolak hasil Pemilihan Umum 2019 meningkat. Tercatat hingga Kamis (23/5) siang, korban mencapai 737 orang.
 
"Per pukul 11.00 WIB siang ini 737 orang yang mendapatkan penanganan kesehatan," kata Anies di depan Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat, Kamis.
 
Anies memerinci jumlah itu terdiri atas korban nontrauma sebanyak 93 orang, luka berat 79 orang, dan luka ringan 462 orang. Namun, 96 orang lain belum ada keterangan.

Adapun korban yang paling banyak mendapatkan pelayanan kesehatan berada di rentang usia 20-29 tahun yaitu 294 orang. Sementara, ada 170 orang yang usianya di bawah 19 tahun.
 
"Jumlah anak-anak muda cukup banyak," ujarnya.


Baca juga: Polri Bentuk Tim Investigasi Korban Tewas Aksi Massa

 
Sementara itu korban meninggal tercatat delapan orang. Adapun identitas kedelapan korban meninggal sebagai berikut:
 
1. Farhan Syafero, pria, 31 tahun
Alamat: Depok, Jawa Barat
Meninggal di RS Budi Kemuliaan (Jenazah dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo) pada 22 Mei 2019
 
2. M. Reyhan Fajari, pria, 16 tahun
Alamat : Jalan Petamburan 5, RT 010/05, Tanah Abang, Jakarta Pusat
Meninggal di RSAL Mintoharjo pada 22 Mei 2019
 
3. Abdul Ajiz, pria, 27 tahun
Alamat: Pandeglang, Banten
Meninggal di RS Pelni pada 22 Mei 2019
 
4. Bachtiar Alamsyah, pria
Alamat: Batu Ceper, Tangerang
Meninggal di RS Pelni pada 22 Mei 2019
 
5. Adam Nooryan, pria, 19 tahun
Alamat: Jalan Sawah Lio II gang 3 No. 6A RT 6/1 Jembatan 5, Tambora
Meninggal di RSUD Tarakan pada 22 Mei 2019
 
6. Widianto Rizky Ramadan, pria, 17 tahun
Alamat: Jalan Slipi Kebon Sayur, Kemanggisan, Slipi
Meninggal di RSUD Tarakan pada 22 Mei 2019
 
7. Tanpa Identitas, pria
Meninggal di RS Dharmais pada 22 Mei 2019
 
8. Sandro, pria, 31 tahun
Meninggal di RSUD Tarakan pada 23 Mei 2019 (pascarawat sejak 22 Mei 2019)
 
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyerahkan pada aparat kepolisian untuk menyelidiki kematian korban. Dia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada.
 
"Walau aksi damai berjalan dengan baik tapi ada pihak-pihak yang melakukan kerusuhan ini yang harus kita pantau," pungkas dia. (Medcom/OL-1)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya