Headline

Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.

Rencana Pembangunan TOD Bekasi Timur Mengecewakan

Gana Buana
10/5/2019 21:05
Rencana Pembangunan TOD Bekasi Timur Mengecewakan
Ilustrasi(Ist)

PEMERINTAH Kota Bekasi kecewa dengan rencana pembangunan Transit Oriented Development (TOD) Bekasi Timur. Pasalnya, pembangunan TOD tersebut bakal menyumbang kemacetan di Jalan Joyomartono, Bekasi Timur, Jawa Barat.

"Saya kecewa, usulan kami dari perwakilan Pemerintah Kota Bekasi diabaikan. Makanya saya walk out dari rapat finalisasi pembahasan penanganan dampak lalin pembangunan TOD Bekasi Timur," ungkap Kepala Bidang (Kabid) Teknik Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi, Johan Budi Gunawan, Jumat (10/5).

Menurut Johan, meskipun TOD Bekasi Timur berada di wilayah Kabupaten Bekasi namun dampak lalu lintasnya tentu akan dirasa warga Kota Bekasi. Apalagi, saat ini sudah ada empat persimpangan berada di Jalan Joyomartono.

Adapun empat persimpangan yang dimaksud adalah persimpangan Jatimulya, persimpangan pintu Tol Bekasi Timur menuju Jakarta, perimpangan pintu Tol Bekasi Timur menuju Cikampek dan perisimpangan Jalan Chairil Anwar-Joyomartono.

Johan menjelaskan, dirinya telah mengusulkan agar penanggungjawab pembuatan TOD Bekasi Timur membangun jembatan keluar menuju Jalan Tarum Barat (Kalimalang), Kabupaten Bekasi. Sehingga, warga yang keluar TOD tidak menumpuk di sisi selatan Jalan Joyomartono.

"Akses keluar TOD jangan keluar masuk melalui joyomartono, saya minta akses masuk keluar melalui jembatan penghubung jalan ke kalimalang, agar kemacetan akan berkurang," katanya.


Baca juga: LRT Jakarta Beroperasi Setelah Proses Administratif Selesai


Johan mengaku, usulan tersebut sudah disetujui saat rapat sebelumnya sekitar empat bulan lalu. Konsultan pembangunan TOD menyetujui akan membangun jembatan orang sepanjang 20 meter dari lokasi TOD menuju Jalan Tarum Barat, Kabupaten Bekasi.

Namun Johan terkejut saat melihat timeline pembangunan jembatan yang tidak sesuai dengan hasil rapat kedua. Bahkan, jawaban pimpinan rapat saat itu amat membuatnya terkejut.

"Kalau di Kota Bekasi terjadi macet siapa yang mau tanggung jawab? Apa pemerintah pusat mau tanggung jawab? Kan pemerintah kota juga yang harus menyelesaikan," jelas dia.

Seperti diberitakan, TOD Bekasi Timur yang berada di wilayah Kabupaten Bekasi akan difungsukan sebagai pendukung tranprotasi Stasiun LRT. TOD ini akan terintegrasi langsung dengan stasiun LRT Bekasi Timur. Pengembangan kawasan itu terdiri atas 16 tower apartemen maupun pusat perbelanjaan.

Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto menambahkan, hal yang dilakukan utusan Pemkot Bekasi dalam rapat finalisasi rencana pembangunan TOD Bekasi Timur wajar. Sebab, penataan lalu-lintas harus terintegrasi semua.

"Saya dukung. Ini demi penataan kawasan yang lebih baik. Jalan Joyo Martono sudah sangat padat," tandas dia. (OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya