Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
PEMERINTAH Kota Bekasi kecewa dengan rencana pembangunan Transit Oriented Development (TOD) Bekasi Timur. Pasalnya, pembangunan TOD tersebut bakal menyumbang kemacetan di Jalan Joyomartono, Bekasi Timur, Jawa Barat.
"Saya kecewa, usulan kami dari perwakilan Pemerintah Kota Bekasi diabaikan. Makanya saya walk out dari rapat finalisasi pembahasan penanganan dampak lalin pembangunan TOD Bekasi Timur," ungkap Kepala Bidang (Kabid) Teknik Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi, Johan Budi Gunawan, Jumat (10/5).
Menurut Johan, meskipun TOD Bekasi Timur berada di wilayah Kabupaten Bekasi namun dampak lalu lintasnya tentu akan dirasa warga Kota Bekasi. Apalagi, saat ini sudah ada empat persimpangan berada di Jalan Joyomartono.
Adapun empat persimpangan yang dimaksud adalah persimpangan Jatimulya, persimpangan pintu Tol Bekasi Timur menuju Jakarta, perimpangan pintu Tol Bekasi Timur menuju Cikampek dan perisimpangan Jalan Chairil Anwar-Joyomartono.
Johan menjelaskan, dirinya telah mengusulkan agar penanggungjawab pembuatan TOD Bekasi Timur membangun jembatan keluar menuju Jalan Tarum Barat (Kalimalang), Kabupaten Bekasi. Sehingga, warga yang keluar TOD tidak menumpuk di sisi selatan Jalan Joyomartono.
"Akses keluar TOD jangan keluar masuk melalui joyomartono, saya minta akses masuk keluar melalui jembatan penghubung jalan ke kalimalang, agar kemacetan akan berkurang," katanya.
Baca juga: LRT Jakarta Beroperasi Setelah Proses Administratif Selesai
Johan mengaku, usulan tersebut sudah disetujui saat rapat sebelumnya sekitar empat bulan lalu. Konsultan pembangunan TOD menyetujui akan membangun jembatan orang sepanjang 20 meter dari lokasi TOD menuju Jalan Tarum Barat, Kabupaten Bekasi.
Namun Johan terkejut saat melihat timeline pembangunan jembatan yang tidak sesuai dengan hasil rapat kedua. Bahkan, jawaban pimpinan rapat saat itu amat membuatnya terkejut.
"Kalau di Kota Bekasi terjadi macet siapa yang mau tanggung jawab? Apa pemerintah pusat mau tanggung jawab? Kan pemerintah kota juga yang harus menyelesaikan," jelas dia.
Seperti diberitakan, TOD Bekasi Timur yang berada di wilayah Kabupaten Bekasi akan difungsukan sebagai pendukung tranprotasi Stasiun LRT. TOD ini akan terintegrasi langsung dengan stasiun LRT Bekasi Timur. Pengembangan kawasan itu terdiri atas 16 tower apartemen maupun pusat perbelanjaan.
Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto menambahkan, hal yang dilakukan utusan Pemkot Bekasi dalam rapat finalisasi rencana pembangunan TOD Bekasi Timur wajar. Sebab, penataan lalu-lintas harus terintegrasi semua.
"Saya dukung. Ini demi penataan kawasan yang lebih baik. Jalan Joyo Martono sudah sangat padat," tandas dia. (OL-1)
GUBERNUR Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi rupanya gentar saat digugat oleh delapan organisasi sekolah swasta terkait jumlah siswa maksimal dalam rombongan belajar (rombel).
Sementara itu, bibit siklon tropis 93W di timur Filipina berpotensi persisten dengan arah gerak ke barat laut, membawa dampak di wilayah timur Indonesia.
DEWAN Pengurus Daerah (DPD) Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas Republik Indonesia (IKAL RI) Provinsi Jawa Barat menyoroti berakhirnya Munas V IKAL dalam kondisi deadlock.
Keempat, berupa rekomendasi untuk BPIP. Perlu penguatan literasi keagamaan lintas budaya untuk dijadikan agenda strategis nasional dengan BPIP sebagai leading sector.
BPBD Kota Bandung, Jawa Barat mendorong masyarakat siap siaga menghadapi potensi gempa khususnya dari pergerakan Sesar Lembang. Ada sejumlah titik aman untuk berlindung
BPBD Kota Bandung, Jawa Barat mendorong masyarakat siap siaga menghadapi potensi gempa khususnya dari pergerakan Sesar Lembang. Ada sejumlah titik aman untuk berlindung
Berada dekat dengan Jakarta, Bekasi dinilai memiliki prospek jangka panjang sebagai pusat pertumbuhan hunian dan komersial.
Pengerukan sedimentasi dan pembersihan bantaran kali menjadi bagian dari upaya Pemerintah Kota Bekasi mengatasi banjir sekaligus menjaga kelestarian lingkungan perkotaan.
Gibran juga menyoroti pentingnya koordinasi antarinstansi dalam menangani dampak banjir.
POLDA Metro Jaya mengerahkan sebanyak 2.126 personel untuk mengamankan pertandingan Liga 1 antara Persija melawan Persib di Stadion Patriot Chandrabhaga, Kota Bekasi, pada Minggu (16/2).
Usai mendapat laporan dari para saksi, petugas Polsek Jatisampurna mendatangi tempat penemuan dan benar terdapat benda yang diduga granat.
Penyiraman air keras terjadi di jalanan di Teluk Pucung, Bekasi Utara, Kota Bekasi, 6 November 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved