Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
BALITA masih rentan mengalami pilek, atau hidung tersumbat. Sistem kekebalan tubuh balita yang masih kurang optimal sehingga membuat balita rentan terserang berbagai penyakit termasuk flu.
Meski pilek umum terjadi pada anak-anak, tetapi akan mengganggunya bernapas, sehingga akan menimbulkan ketidaknyamanan. Apabila hal tersebut terjadi, orangtua bisa membantu mengeluarkan ingus dalam hidung balita.
Pada dasarnya, ingus merupakan sistem alami yang berfungsi untuk menyaring dan membantu mengeluarkan bakteri dan virus yang berbahaya dari tubuh. Ingus sebenarnya membuat anak tetap sehat, tetapi terkadang dianggap menjadi sesuatu yang mengganggu.
Tak jarang orangtua yang mengeluarkan ingus anak dengan menyedot ingusnya. Sebenarnya, orangtua bisa mengajarkan anak yang sudah berusia di atas 2 tahun untuk membuang ingusnya sendiri.
"Siapa yang anaknya kalau diminta buang ingus malah ingusnya disedot?," kata dr. Ayudya Soemawinata, BMedSc (Hons), IBCLC, konsultan laktasi, dan ditinjau oleh Dokter Anak, dr. Agatha Febrina, Sp. A, di Instagram @expertboost.id.
"Biar si Kecil ga salah lagi buang ingus, ajari ia untuk membuang ingus yang benar. Cukup dengan alat peraga simpel untuk mengajari si Kecil!," katanya.
Menurut American Academy of Pediatrics (APP), anak sudah dapat diajari cara membuang ingus sejak usia 2 tahun.
"Kalau anak sudah bisa meniup gelembung, berarti harusnya dia sudah bisa membuang ingus," ungkap dr. Ayudya.
Dr. Ayudya mengatakan salah satu cara paling mudah mengajarkan anak membuang ingus dengan benar ialah meminta anak untuk meniup gelembung menggunakan mulut, lalu coba dengan hidung.
Berikut cara mengajarkan si kecil membuang ingus dengan benar.
Balita berumur kurang dari dua tahun menjadi kelompok paling berisiko terhadap dampak dari screen time (paparan waktu layar).
Antara 25%–50% anak mengalami masalah tidur saat masa tumbuh kembang, yang dapat berdampak signifikan terhadap fungsi kognitif, perilaku, dan kesehatan fisik maupun mental.
Data juga menunjukkan 1,4 juta perempuan hamil dan menyusui mengalami malnutrisi.
Orangtua korban baru mengetahui selama ini baby sitternya suka memukul dan menganiaya anaknya.
MEMBELI sepatu untuk balita bisa menjadi hal yang menantang. Tak jarang, sepatu balita yang dibelikan orangtuanya kebesaran atau kekecilan.
Vitamin D tetap penting untuk kesehatan tulang dan fungsi otot, namun tidak terbukti efektif dalam mencegah infeksi pernapasan seperti yang sebelumnya diduga.
Banyak orang percaya bahwa kehujanan secara langsung dapat menyebabkan flu dan pilek. Namun, benarkah anggapan ini? Mari kita bahas lebih dalam untuk mengetahui fakta ini.
Ketika sakit, tubuh akan mengeluarkan lebih banyak cairan, terutama jika disertai demam, pilek berat, batuk, dan berkeringat.
Dengan memahami cara penularan dan gejala yang muncul, kita dapat lebih baik melindungi diri dan orang-orang di sekitar kita.
Hanya sebagian orang yang tahu bahwa ada jenis batuk psikogenik (psikis) atau batuk yang disebabkan karena faktor psikologi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved