Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kista Umum Ditemukan pada Perempuan Usia 20 sampai 30-an

Basuki Eka Purnama
06/12/2024 04:11
Kista Umum Ditemukan pada Perempuan Usia 20 sampai 30-an
Ilustrasi(Freepik)

DOKTER spesialis obstetri dan ginekologi Ivander Utama menyampaikan bahwa kista, kantong jaringan yang berisi cairan atau zat lain, umum ditemukan pada perempuan berusia 20 sampai 30-an tahun.

"Oleh karena itu pemeriksaan organ kandungan secara rutin perlu dilakukan, sama seperti kita rutin pergi ke dokter gigi untuk memeriksakan kesehatan gigi," kata Ivander, dikutip Jumat (6/12).

Dokter dari RSIA Bunda Jakarta itu menyampaikan munculnya kista sebagian besar tidak menimbulkan gejala, sehingga biasanya baru ditemukan ketika perempuan menjalani pemeriksaan kesehatan.

Menurut dia, kista umumnya ditemukan dalam pemeriksaan menggunakan alat USG, pemeriksaan kesehatan rutin, pemeriksaan kesehatan pranikah, pemeriksaan kehamilan, atau pemeriksaan organ reproduksi.

Kista ada banyak jenisnya, antara lain kista ovarium, kista payudara, kista epidermoid, kista ganglion, kista dermoid, dan kista ginjal.

Kemunculan kista dapat dipicu oleh faktor genetik, infeksi, cacat pada sel, inflamasi kronis, penyumbatan pada saluran tubuh, dan parasit.

Ivander mengatakan bahwa tidak ada makanan atau minuman yang menjadi pencetus utama munculnya kista.

Namun, ia mengingatkan pentingnya menerapkan pola hidup sehat serta pola makan dengan gizi seimbang untuk menghindari masalah kesehatan.

"Tetapi bukan artinya berhenti makan tahu, tempe, kacang-kacangan, daging merah, akan mencegah kista atau bahkan menghilangkan kista ya," kata dia.

Mengenai anggapan bahwa kemalasan mengganti celana dalam dapat memicu munculnya kista, dia mengatakan itu hanya mitos.

Gejala munculnya kista bisa berupa benjolan yang tumbuh pada bagian tubuh seperti wajah, leher, dada, punggung, kulit kepala, telapak tangan, dan telapak kaki.

Namun, kista yang tumbuh di bagian dalam tubuh seperti ovarium tidak bisa dilihat langsung tanda-tandanya.

Ivander menyampaikan perut buncit bukan penanda kehadiran kista ovarium.

"Perut buncit bukan pertanda kista ovarium. Mioma uteri atau miom, juga bisa memberikan tanda perut buncit kalau ukurannya sudah membesar.
Perut buncit juga bisa karena obesitas dan kehamilan," kata dia.

Menurut dia, penanganan kista berbeda-beda sesuai dengan jenisnya. Sebagai contoh, kista fungsional bisa observasi saja karena dapat hilang pada siklus haid berikutnya tanpa pengobatan.

Ivander mengatakan kista hemoragik juga bisa hilang dengan sendirinya dalam waktu dua sampai tiga bulan.

Namun, kata dia, ketika menangani kista endometriosis (kista coklat) yang sering menyebabkan nyeri semasa haid, dokter bisa mempertimbangkan pelaksanaan tindakan operasi apabila keluhannya sangat berat.

"Kesimpulannya, penanganan kista ovarium akan sangat tergantung jenis kistanya dan keluhan dari pasien. Penanganannya mulai dari cukup
observasi saja sampai operasi," katanya.

Ia mengingatkan perempuan yang aktif secara seksual untuk rutin memeriksakan diri ke dokter kandungan dan menjalani pemeriksaan USG setahun sekali guna mendeteksi dini munculnya masalah kesehatan reproduksi. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya