Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ingin Dagangan Laris di E-commerce? Ini Kiat yang bisa Dicoba

Rifaldi Putra Irianto
25/10/2024 18:11
Ingin Dagangan Laris di E-commerce? Ini Kiat yang bisa Dicoba
Ika Puspa Sari (kanan) dalam kegiatan Media Gethring Lazada, Jumat (25/10)(MI/Rifaldi Putra Irianto)

BERAWAL dari seorang reseller di platform e-commerce Lazada, mantan Dosen Ika Puspa Sari kini sukses membangun bisnis produk herbal lewat toko Al-Mubarokah Herbal. Menekuni bisnis sejak 2018 dengan produk andalan madu, kurma dan berbagai produk herbal, Ika saat ini menjadi salah satu penjual sukses di Lazada Indonesia. Pencapaian terbaiknya, pernah menjual 15 ribu produk hanya dalam satu hari 

Berkaca pada keberhasilan Al-Mubarokah Herbal, Ika pun membagikan strategi dalam membangun bisnis daring di tengah persaingan yang semakin ketat;

1. Fokus cari jeneng bukan jenang 

“Cari jeneng, jangan cari jenang” atau “cari nama, jangan cari materi” adalah mantra yang selalu dipegang Ika dalam menjalankan bisnis daringnya. Bagi Ika, membangun brand yang kuat adalah prioritas utama dibandingkan mengejar keuntungan semata.

Brand yang telah dikenal dan dipercaya konsumen dengan sendirinya akan mendatangkan keuntungan material. Sebaliknya, brand yang hanya berfokus pada angka atau nilai material cenderung akan meredup dan kehilangan daya tariknya dalam jangka panjang.

“Branding adalah pintu pembuka untuk pertumbuhan bisnis. Saya ingin konsumen mengasosiasikan madu dengan Al-Mubarokah,” tutur Ika, mengungkapkan mimpinya mengikuti jejak brand-brand besar yang kini berhasil menjadi top-of-mind konsumen.

2. Bangun mental 

Banting setir dari pekerjaannya sebagai dosen dan bidan, Ika mengaku banyak orang yang menyayangkan pilihannya untuk menjadi pebisnis daring. “Saya sering ditanya, ‘memang yakin bisa mencukupi kebutuhan keluarga hanya dari jualan online?’. Padahal omzet saya sehari mungkin bisa lebih dari gaji sebulan,” beber Ika. 

Bagi Ika, modal terbesar memiliki brand bukan materi, tetapi kesiapan mental dan hati. Meski memulai bisnis hanya dengan modal sebesar Rp500.000, mental seorang pebisnis harus lebih dari itu.

“Mengubah persepsi diri kita itu yang paling penting dan paling mahal. Modal rupiah itu kecil dan bisa dicari, tapi mentalitas itu tak bisa dibayar," ungkapnya. 

3. Lihat peluang di sekitar

Berawal dari ajakan sang suami, Ika memulai bisnis daring dengan menjadi reseller. Akan tetapi, kesulitan mendapatkan stok membuatnya dan suami memutuskan untuk memulai bisnis sendiri. 

Bisnis yang mereka pilih adalah produk herbal dengan andalan madu. Pemilihan bisnisnya tak hanya didasari oleh latar belakang di dunia kesehatan, namun karena melihat peluang pasar yang menjanjikan. 

Keselarasan antara latar belakang atau keahliannya dengan peluang yang terbuka lebar, memantapkan Ika untuk terjun ke bisnis online bersama suaminya. 

“Orang sakit tidak selalu langsung ke dokter. Umumnya, mereka terlebih dahulu mencari penanganan lain yang dirasa aman yang umumnya bersifat non-medis, contohnya madu,” jelas Ika. 

4.  Jangan terburu-buru, cek pasar dulu! 

Kekhawatiran utama pemula saat akan memulai bisnis adalah tingkat keberhasilan produknya di pasar. Sebagai pemain bisnis online berpengalaman, Ika membagikan strateginya di awal pendirian Al-Mubarokah Herbal, yaitu tes pasar. Ika menyoroti pentingnya tes pasar dalam memahami kebutuhan konsumen, yang berhubungan dengan tingkat keberhasilan produk di pasar. 

Salah satu produk Al-Mubarokah Herbal yakni madu yang diperuntukkan untuk anak dengan speech delay (keterlambatan bicara). Awalnya dijual ke pasar sebanyak 20 botol dan langsung ludes di pasar, menunjukkan tingginya minat konsumen dan peluang pasar bagi produk ini. Dengan tes pasar, penjual mampu mendapatkan gambaran tentang performa produk yang akan dijual di pasaran, sehingga memperkecil risiko gagal. 

5. Identifikasi unique selling point

Persaingan pasar yang kian sengit sering membuat penjual kesulitan untuk menarik perhatian konsumen. Karenanya, penting untuk mengidentifikasi keunikan atau unique selling point (USP) dari produk yang dijual. 

Al-Mubarokah Herbal, misalnya, tetap mampu mempertahankan posisinya di mata konsumen di tengah maraknya penjual madu di marketplace. Hal ini, ungkap Ika, tak terlepas dari beberapa USP yang ditawarkan produk-produknya, antara lain: harga kompetitif yang mengakomodasi berbagai kalangan, sertifikasi yang lengkap, hingga produksi mandiri dengan quality control ketat. 

Selain itu, layanan pelanggan yang unggul juga turut memberi nilai plus dari sisi pengalaman pelanggan. Ilmu kesehatan yang ia kuasai membantunya memahami dan menyediakan produk yang menjawab kebutuhan pelanggan dengan lebih tepat dan terpercaya.  

6. Optimalkan fitur dan layanan e-commerce 

Platform e-commerce seperti Lazada menyediakan beragam fitur untuk membantu penjual meningkatkan kinerja toko. Penting bagi penjual untuk mempelajari dan memanfaatkan fitur-fitur tersebut demi meningkatkan penjualan. 

Namun, karena karakteristik toko yang berbeda-beda, Ika menekankan pentingnya penjual untuk mencoba berbagai fitur dan melihat mana yang paling efektif untuk toko masing-masing. Al-Mubarokah Herbal, misalnya, sering menggunakan fitur voucher, iklan, serta Flexi Combo yang ditawarkan Lazada untuk mendongkrak penjualan.(M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya