Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Kondisi cuaca yang tidak menentu belakangan ini seperti panas terik di siang hari kemudian hujan pada sore dan malam hari menjadi salah satu penyebab turunnya daya tahan tubuh. Siklus cuaca seperti ini justru digemari oleh nyamuk Aedes aegypti, nyamuk penyebab demam berdarah dengue (DBD) untuk berkembang biak.
Data dari Kementerian Kesehatan menunjukan, pada 26 Maret 2024 kasus DBD di Indonesia dilaporkan mencapai 53.131 kasus, 404 orang diantaranya merupakan kasus kematian akibat DBD. Angka ini pun mengalami peningkatan pada pekan berikutnya sebanyak 60.296 kasus dengan angka kematian sebanyak 455 kasus.
Jels perlu tahu, anak-anak memiliki risiko yang jauh lebih tinggi terkena DBD, berkisar antara usia 5 hingga 15 tahun. Hal ini berkaitan dengan sistem imunitas pada anak-anak yang belum sempurna, faktor penyebab lainnya adalah adanya genangan air atau penumpukan sampah di sekitaran rumah yang menjadi tempat berkembannya nyamuk Aedes aegypti.
Baca juga : Waspada Gejala DBD, Agar Kondisi tidak Menjadi Berat
Sehingga penting bagi Jels selaku orang tua untuk menerapkan langkah pencegahan yang tepat agar risiko terkena DBD dapat menurun.
Pertama, gunakan kelambu. Tutup tempat tidur anak dengan kelambu agar nyamuk tidak dapat mendekat. Jels juga bisa pasang kasa pada setiap ventilasi dan jendela.
Kedua, kenakan Si Kecil pakaian dengan lengan dan celana panjang sehingga dapat menutupi beberapa area yang rentan digigit oleh nyamuk.
Baca juga : DBD Dipastikan Merupakan Penyakit Berbahaya
Ketiga, gunakan krim anti nyamuk. Jels dapat mengoleskanya di area tubuh yang tidak tertutup oleh pakaian, seperti wajah dan telapak tangan.
Keempat, selalu menerapkan 3M (Menguras, Menutup dan Mendaur ulang). Bersihkan lingkungan sekitar rumah. Anda bisa membuang sampah, menguras genangan air pada kolam, pot dan tempat sampah, agar nyamuk tidak dapat berkembang biak.
DBD dapat disembuhkan bila segera ditangani dengan cepat dan tepat. Jika anak mengalami gejala dari DBD, ada baiknya untuk segera melakukan penanganan rumahan. Jika gejalanya masih terjadi dalam beberapa hari, segera bawa anak ke rumah sakit untuk penanganan medis. (X-8)
DOKTER spesialis penyakit dalam dr. Dirga Sakti Rambe menyebut terdapat penjelasan mengapa kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia sulit sekali dihentikan.
Virus ini dapat masuk ke tubuh manusia lewat perantara nyamuk Aedes aegypti maupun Aedes albopictus.
Masyarakat diminta melakukan tindakan 3M, dengan membersihkan wadah-wadah yang bisa menampung genangan air bersih sebagai tempat nyamuk bersarang.
PAFI Kalteng mendorong pemerintah daerah dan dinas kesehatan setempat untuk melakukan pemetaan ulang terhadap kebutuhan obat-obatan DBD
Demam Berdarah Dengue (DBD) memang disebabkan oleh dengue yang ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti, namun ternyata bukan hanya itu penyebabnya.
Bila dibandingkan pada 2024 terdapat 257.271 kasus dengue yang dilaporkan (Incidence Rate/IR: 91,93/100.000 penduduk) dan 1.461 kematian atau Case Fatality Rate/CFR: 0,57%.
WILAYAH Indonesia saat ini memasuki pancaroba atau pola peralihan dari musim hujan ke fase awal musim kemarau. Sehingga jangan heran jika hujan masih mengguyur sejumlah daerah.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi peralihan musim hujan ke musim kemarau.
Untuk menghindari risiko penyakit pernapasan karena polusi, sebelum keluar rumah masyarakat bisa mengecek kualitas udara dari sosial media atau aplikasi terkait.
BMKG menyatakan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia saat ini sedang memasuki masa pancaroba, yaitu transisi dari musim hujan menuju musim kemarau
Melindungi Si Kecil dari paparan penyakit dapat dilakukan dengan menggunakan masker di sekolah, tempat umum, dan tempat ramai lainnya (untuk anak berusia lebih dari 2 tahun).
Ikan-ikan predator itu bisa memangsa jentik-jentik nyamuk yang muncul sehingga dapat meminimalisasi penyebaran penyakit DBD
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved