Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia saat ini sedang memasuki masa pancaroba, yaitu transisi dari musim hujan menuju musim kemarau. Fenomena ini diperkirakan terjadi pada periode April hingga Juni 2025, dengan sebanyak 403 Zona Musim (ZOM) atau sekitar 57,7% wilayah Indonesia mulai memasuki musim kemarau.
“Selama periode masa pancaroba, hujan umumnya terjadi pada siang hingga menjelang malam hari, didahului oleh udara hangat pada pagi hingga siang yang menyebabkan kondisi atmosfer menjadi labil,” kata BMKG dalam keterangan resmi, Selasa (8/4).
BMKG menjelaskan, pemanasan permukaan yang kuat pada pagi hingga siang hari dapat memicu pembentukan awan-awan konvektif, terutama awan Cumulonimbus (Cb). Awan ini berpotensi menimbulkan hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang. Bahkan, dalam kondisi tertentu, juga dapat terjadi hujan es dan angin puting beliung.
“Karakteristik hujan pada masa pancaroba cenderung tidak merata dan berlangsung dalam durasi yang singkat,” tambah BMKG.
Dalam menghadapi fenomena ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem. “Pastikan untuk mengamankan benda-benda di luar rumah yang mudah terbawa angin, hindari berteduh di bawah pohon atau baliho yang sudah rapuh saat hujan deras, dan selalu perbarui informasi cuaca terkini,” ujar BMKG.
BMKG juga merilis prospek cuaca dalam sepekan ke depan. Pada periode 8–10 April 2025, cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan berawan hingga hujan ringan. Namun, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di beberapa wilayah seperti Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, serta wilayah pegunungan di Papua. Sementara itu, potensi angin kencang diprediksi terjadi di wilayah Maluku.
Untuk periode 11–14 April 2025, hujan sedang hingga lebat diperkirakan akan melanda Sumatra Utara, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Papua Pegunungan. Angin kencang diprediksi terjadi di Aceh, Riau, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku.
Menghadapi potensi ini, BMKG mengingatkan agar masyarakat:
Waspada terhadap kemungkinan hujan lebat disertai petir.
Berhati-hati saat berkendara di jalan licin.
Siap siaga terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.
Rutin memantau informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG di www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, dan aplikasi InfoBMKG.
“Informasi ini akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan cuaca terbaru. Tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan,” pungkas BMKG. (H-4)
WILAYAH Indonesia saat ini memasuki pancaroba atau pola peralihan dari musim hujan ke fase awal musim kemarau. Sehingga jangan heran jika hujan masih mengguyur sejumlah daerah.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi peralihan musim hujan ke musim kemarau.
Untuk menghindari risiko penyakit pernapasan karena polusi, sebelum keluar rumah masyarakat bisa mengecek kualitas udara dari sosial media atau aplikasi terkait.
Melindungi Si Kecil dari paparan penyakit dapat dilakukan dengan menggunakan masker di sekolah, tempat umum, dan tempat ramai lainnya (untuk anak berusia lebih dari 2 tahun).
Ikan-ikan predator itu bisa memangsa jentik-jentik nyamuk yang muncul sehingga dapat meminimalisasi penyebaran penyakit DBD
SELAMA musim pancaroba atau masa peralihan dari musim hujan ke fase awal musim kemarau, BMKG menyebut sejumlah wilayah di Indonesia masih akan diguyur hujan ringan hingga hujan lebat.
Saat ini, curan hujan di beberapa daerah masih tinggi, hujan masih rutin turun meskipun seharusnya cuaca sudah lebih cenderung ke karakteristik musim kemarau yang kering.
BNPB mengingatkan masyarakat bahwa masa pancaroba kerap ditandai dengan cuaca ekstrem, termasuk hujan lebat berdurasi singkat, petir, angin kencang
Dengan memahami cara penularan dan gejala yang muncul, kita dapat lebih baik melindungi diri dan orang-orang di sekitar kita.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved