Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
MEMASUKI musim pancaroba dari kemarau menjadi penghujan, sejumlah daerah di Jawa Tengah berpotensi dilanda cuaca ekstrem, mengantisipasi bencana banjir yang sudah menjadi langganan Pemerintah Kota Semarang membangun 1.000 titik sumur resapan.
Pemantauan Media Indonesia Minggu (10/8) cuaca mendung sejak pagi terjadi di Jawa Tengah dan memasuki siang sejumlah daerah diguyur hujan, Hal ini diperkirakan karena saat ini sedang memasuki masa pancaroba dari cuaca kemarau ke penghujan, bahkan dalam beberapa hari kedepan potensi cuaca ekstrem melanda daerah di Jawa Tengah.
Sementara itu menghadapi cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir, sejumlah daerah di Jawa Tengah seperti Semarang, Demak, Grobogan, Kudus, Pati, Kendal, Batang dan Pekalongan mulai meningkatkan kewaspadaan terutama daerah rawan bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor dan angin puting beliung.
"Setelah puncak kemarau pada Agustus ini cuaca akan memasuki periode pancaroba, kemudian langsung beralih ke awal musim hujan yang dapat meningkatkan ekstrem, sehingga diminta warga untuk waspada bencana hidrometeorologi," kata Prakirawan Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Noor Jannah
Kondisi cuaca di Jawa Tengah cenderung lebih basah, lanjut Noor Jannah, kondisi itu berbeda dibandingkan 3-7 hari sebelumnya yang relatif kering, yang dipengaruhi beberapa gangguan atmosfer, karena adanya gelombang Kelvin dan Madden-Julian Oscillation (MJO) yang sedang aktif di wilayah Jawa Tengahvdan bibit siklon tropis di barat daya Sumatera turut mengubah pola angin.
Menurut Noor Jannah musim kemarau tahun ini lebih singkat dengan curah hujan yang lebih tinggi dibandingkan tahun lalu dan di Jawa Tengah kemarau dimulai secara bertahap sejak Mei di sejumlah wilayah, memasuki puncaknya pada Agustus, sehingga pada masa pancaroba ini perubahan dari cerah menjadi hujan lebat, disertai angin kencang. Bahkan, hujan es akibat awan kumulonimbus juga perlu diwaspadai.
Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti mengatakan menghadapi kondisi perubahan cuaca itu, Pemkot Semarang bekerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Universitas Diponegoro (UNDIP) dan melibatkan sejumlah instansi infrastruktur, termasuk Dinas Pekerjaan Umum dan tim perencanaan teknis lainnya membangun 1.000 titik sumur resapan.
"Langkah pembangunan 1.000 titik sumur resapan difokus di sejumlah kawasan seperti Gunungpati, Mijen, Ngaliyan, Banyumanik, Tembalang dan Gajahmungkur.ini untuk menanggulangi banjir," ujar Agustina Wilujeng Pramestuti Minggu (10/8).
Pada kawasan menjadi fokus pembangunan sumur resapan, ungkap Agustina Wilujeng Pramestuti, karena kawasan atas yang dinilai masih memiliki daya serap tanah cukup tinggi, kemudiay kawasan bagian bawah akan dibantu dengan program yang lain seperti pembuatan biopori setiap rumah.
Sementara Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak Agus Musyafak mengungkapkan menghadapi kondisi perubahan cuaca saat ini, kesiagaan terhadap bencana terutama banjir terus dikakukan sekaligus dengan pembenahan bersabar Pemerintah Provinsi Jawa Tengah seperti normalisasi sungai dan menyiapkan pompa air di sejumlah titik rawan.
"Demak rawan banjir karena ada bejasan sungai merupakan bagian hilir, sehingga ketika hujan lebat di daerah hulu (Semarang) Demak yang tertimpa banjir," tutur Agus Musyafak.
Hal serupa juga diungkapkan Kepala BPBD Grobogan Wahyu Tri Darmawanto bahwa menghadapi perubahan cuaca terjadi di Jawa Tengah memasuki musim penghujan mendatang selain kesiagaan banjir, sejumlah pencegahan juga dilakukan oleh Pemkab Blora bersama Pemrov Jawa Tengah serta instansi terkait.
Pembedahan yang paling vital, demikian Wahyu Tri Darmawanto, adalah penguatan tanggul sungai seperti Sungai Tuntang, karena selama ini banjir di daerah ini terjadi akibat limpahan air dari hulu yang merusak tanggul. "Selain banjir Grobogan juga rawan angin puting beliung," tambahnya. (H-1)
Langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi yang bisa memicu terjadinya banjir.
TANTANGAN dalam mengatasi dan melakukan mitigasi bencana di dunia saat ini disebut semakin kompleks. Berbagai isu global seperti perubahan iklim hingga tekanan urbanisasi menjadi pemicunya.
VIKTOR Lake tampak serius menulis kata demi kata hingga kalimat diatas secarik kertas. Sepertinya ia memeras otak untuk menciptakan sebuah dongeng.
Workshop ini bertujuan memperkuat kapasitas masyarakat dalam memahami, menghadapi, dan merespons bencana secara inklusif dengan pendekatan berbasis kearifan lokal.
Sebanyak 69 titik di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, kini dikategorikan sebagai kawasan permukiman kumuh.
Normalisasi sungai merupakan upaya untuk mencegah terjadinya banjir di musim penghujan nanti.
Beberapa titik sudah mulai dilakukan normalisasi. Meski sifatnya masih dalam rangka penanganan darurat, tetapi spek teknisnya sudah mulai mengarah pada standar normalisasi.
NORMALISASI Sungai Cidawolong yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar), yang terletak di Kecamatan Majalaya, telah menunjukan hasil.
"Normalisasi Sungai Cidawolong baru berlangsung 14 hari. Hujan deras selama 5 hari berturut-turut ternyata tidak menyebabkan sungai meluap dan tidak ada banjir di wilayah Majalaya,"
Solusi jangka panjang rob adalah membuat giant sea wall yang saat ini sudah masuk proyek strategis nasional (PSN). Namun diperkirakan itu selesai tahun 2027
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved