Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
PERCEPATAN normalisasi dua sungai yakni Sungai Cileungsi dan Cikeas yamg dianggap menjadi biang banjir di besar, menjadi prioritas.
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Bogor Ade Ruhendi atau yang akrab disapa Jaro Ade, usai melakukan peninjauan lokasi pertemuan Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas, Gunung Putri, beberapa waktu lalu.
Saat itu Jaro Ade datang meninjau bersama anggota DPRD Kabupaten Bogor, perwakilan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Camat Gunung Putri, Forkopimcam Gunung Putri, Kepala Desa Bojongkulur dan Kepala Desa Ciangsana, serta sejumlah tokoh masyarakat setempat.
Jaro Ade menjelaskan, langkah ini merupakan bentuk nyata tindak lanjut dari komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, dalam penanggulangan bencana banjir.
Kunjungan ini bagian dari upaya memastikan progres pengadaan tanah untuk normalisasi sungai berjalan sesuai rencana.
“Ini adalah komitmen pak Bupati Bogor, Rudy Susmanto, bahkan dulu saat bencana banjir beliau turun langsung ke lapangan, begadang bersama tokoh masyarakat dan kepala desa di Bojongkulur,” jelas Jaro Ade.
Jaro Ade melanjutkan, atas dasar itulah, lanjutnya, dibentuk Tim Percepatan Pembebasan Tanah untuk Kepentingan Umum untuk normalisasi Sungai Cikeas dan Cileungsi.
"Ini sebagai langkah awal penataan dan penanggulangan risiko banjir secara berkelanjutan".
“Kolaborasi lintas sektor antara pemerintah kabupaten, provinsi, hingga pemerintah pusat, termasuk Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) sangatlah penting. Termasuk pengembang perumahan di wilayah terdampak juga bisa ikut bersinergi dengan Pemkab Bogor,”jelas Jaro Ade.
Menurutnya, semangat normalisasi sungai harus menjadi perhatian bersama, agar penataan kawasan benar-benar mampu mencegah bencana serupa di masa depan.
"Kita tidak hanya berpikir soal banjir yang sudah terjadi, tapi juga bagaimana mengantisipasinya ke depan,"ujarnya.
Camat Gunung Kurnia Indra menjelaskan rangkaian penyelesaian masalah penanganan banjir, langkah-langkah strategis telah mulai dilaksanakan di wilayah Gunung Putri. Khususnya pada daerah aliran sungai Cileungsi dan Cikeas.
Beberapa titik sudah mulai dilakukan normalisasi. Meski sifatnya masih dalam rangka penanganan darurat, tetapi spek teknisnya sudah mulai mengarah pada standar normalisasi.
“Saat ini sedang berjalan. Tanggul-tanggul pun mulai diperbaiki. Kami mohon dukungan semua pihak untuk kelancaran proses ini,” tutup Kurnia. (H-2)
Untuk Sungai Cileungsi hingga pukul 24.00 WIB masih berstatus siaga satu namun ketinggian air mengalami kenaikan sampai lebih dari 5 meter.
Pelaku juga merencanakan mengambil ponsel korban dengan modus meminta korban untuk membersihkan kamar M.
Bambu yang tumbuh di bibir sungai itu, ujar dia, terbawa arus air saat sungai meninggi. Karena jumlahnya banyak, akhirnya menyumbat aliran sungai Cikeas yang lebarnya tidak lebih dari 10 meter.
KOMUNITAS Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C) berharap pemerintah pusat memberi perhatian khusus terhadap penanganan pencemaran di Sungai Cileungsi maupun Cikeas.
DEWAN Pimpinan Cabang (DPC) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bogor Utara melantik struktur kepengurusan periode 2025 - 2028 pada Jumat (27/6) di Sekolah Alam Bogor.
Salah satu alasan dilakukannya modifikasi adalah agar titik penaikan dan penurunan penumpang di Kota Bogor berada di satu tempat.
UNIVERSITAS Terbuka (UT) menggelar kegiatan Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) 2025 di Desa Sukamakmur Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor.
Kapolsek Megamendung, AKP Yulita Heriyanti mengatakan bahwa pesta gay tersebut berkedok family gathering. Hal itu diduga untuk mengelabui warga dan petugas.
Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Teguh Kumara mengungkapkan, pihaknya menemukan alat kontrasepsi saat penggerebekan pesta gay pada Minggu (22/6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved