Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KOMUNITAS Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C) berharap pemerintah pusat memberi perhatian khusus terhadap penanganan pencemaran di Sungai Cileungsi maupun Cikeas.
Saat ini kondisi kedua sungai yang membentang dari Kabupaten Bogor (hulu) hingga Kota Bekasi (hilir) di Jawa Barat itu kondisinya semakin tercemar.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, beberapa waktu lalu ribuan ikan sapu-sapu ditemukan tewas dan mengambang di permukaan Sungai Cileungsi. Kejadian itu sempat mengundang perhatian Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya. Menteri pun menurunkan tim khusus ke lokasi pencemaran.
"Kami berharap pemerintah pusat menunjukkan perhatiannya terhadap penanganan limbah di Sungai Cileungsi maupun Cikeas, seperti perhatian pemerintah terhadap Sungai Citarum beberapa waktu lalu sehingga sungai itu menjadi bersih belakangan ini," ungkap Ketua KP2C Puarman.
Baca Juga: Digelar Aksi Bersih-bersih Sungai Cileungsi
Puarman mengatakan, penanganan limbah di Sungai Cileungsi dan Cikeas menjadi penting. Pasalnya, belakangan ini intensitas limbah yang mencemari sungai, khususnya Cileungsi, semakin sering, baik limbah industri maupun limbah domestik (rumah tangga).
"Termasuk gunungan sampah bambu yang kerap terjadi di Sungai Cikeas. Untuk limbah industri, instansi terkait sudah mengambil tindakan, tetapi belum memberikan efek jera. Akibatnya, masih saja terjadi pembuangan limbah yang tidak melalui prosedur yang benar," jelas Puarman.
Demikian halnya dengan limbah rumah tangga yang disinyalir juga menjadi sebab kedua sungai itu tercemar. Aktivitas rumah tangga juga membuat Sungai Cikeas dan Cileungsi makin tercemar.
"Untuk itu, KP2C sebagai salah satu komunitas yang peduli terhadap kelestarian dan kebencanaan yang diakibatkan kedua sungai tersebut, berharap Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) ikut aktif ambil bagian dalam penanganan," tandas dia. (Gan/J-1)
Untuk Sungai Cileungsi hingga pukul 24.00 WIB masih berstatus siaga satu namun ketinggian air mengalami kenaikan sampai lebih dari 5 meter.
Bambu yang tumbuh di bibir sungai itu, ujar dia, terbawa arus air saat sungai meninggi. Karena jumlahnya banyak, akhirnya menyumbat aliran sungai Cikeas yang lebarnya tidak lebih dari 10 meter.
Pelaku juga merencanakan mengambil ponsel korban dengan modus meminta korban untuk membersihkan kamar M.
Beberapa titik sudah mulai dilakukan normalisasi. Meski sifatnya masih dalam rangka penanganan darurat, tetapi spek teknisnya sudah mulai mengarah pada standar normalisasi.
Sumber air yang sangat tercemar di Jalur Gaza berdampak serius pada kesehatan masyarakat dan berisiko menularkan penyakit dari air.
Bakteri Listeria kuat dan tahan terhadap panas, asam, garam dan dingin. Pada ibu hamil, infeksi bakteri Listeria dapat menyebabkan keguguran.
Hingga kini, belum ada keputusan santunan dan skema bantuan perawatan medis kepada anak yang menjadi korban obat sirop tercemar.
Jumlah keluarga korban Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) yang mengajukan class action terus bertambah.
ESDM telah menerima hasil lab sampel air sungai amandit yang diketahui jauh di bawah baku mutu
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved