Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
KOMISIONER Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kawiyan menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi dan membina anak agar aman saat mengakses ruang digital.
"Ketika berbicara tentang anak-anak di ruang digital, kuncinya adalah orang tua. Mereka adalah gerbang terdepan bagi anak-anak. Bagaimana orang tua bisa memberikan pendampingan, pembinaan wawasan, dan pengarahan," kata Kawiyan dalam diskusi daring bertema "Perlindungan Anak dalam Ruang Digital" di Jakarta, Rabu.
Namun, Kawiyan mengakui bahwa di era digital ini, anak-anak sering kali memiliki pemahaman teknologi yang lebih baik daripada orang tua. Orang tua kerap menghadapi tantangan dalam memahami teknologi terkini seperti kecerdasan buatan atau tren media sosial, sehingga pengawasan mungkin kurang memadai untuk membendung dampak negatif teknologi.
Baca juga : Perempuan Juga Harus Cakap Digital
Untuk itu, Kawiyan mengusulkan adanya pelatihan atau kelas literasi digital bagi orang tua. Ini akan membantu mereka memahami teknologi terkini, sehingga bisa membatasi dampak negatif teknologi terhadap anak-anak mereka.
"Solusinya adalah pemerintah bisa melakukan sosialisasi atau menyediakan kelas teknologi dan literasi digital bagi orang tua, agar mereka dapat memberikan pendampingan yang sesuai untuk anak-anak mereka," tambahnya.
Selain meningkatkan program literasi digital yang menyasar orang tua, Kawiyan juga menyarankan adanya regulasi yang mengharuskan teknologi ramah anak untuk membendung dampak negatif teknologi.
Baca juga : Amankah Mengklik Izinkan Cookies di Setiap Web yang Anda Satroni?
Kawiyan menyebutkan bahwa Peraturan Pemerintah yang sedang dikerjakan oleh Kementerian Kominfo, sebagai tindak lanjut dari pasal 16 Undang-Undang nomor 1 tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), adalah salah satu langkah penting.
Peraturan ini akan mewajibkan para penyelenggara sistem elektronik (PSE) untuk memiliki tata kelola layanan yang menjamin keamanan dan keselamatan bagi pengguna anak-anak.
"Aturan tersebut sedang digodok oleh Kementerian Kominfo, jadi semua yang berkaitan dengan alat elektronik atau akun-akun media sosial yang beredar di masyarakat harus ada jaminan aman untuk anak," pungkasnya. (Ant/Z-10)
Program Lab Komputer Keliling (Lakoling) yang hadir sebagai solusi nyata menjembatani kesenjangan akses teknologi dan literasi digital, khususnya di wilayah 3T.
Kegiatan bertema Socialization and Workshop of IT-Based Good Governance, Machine Learning, and Renewable Energy for Indonesian Migrant Workers, ini digelar selama tiga hari.
Antisipasi dampak negatif globalisasi: pelajari strategi jitu hadapi tantangan ekonomi, sosial, dan budaya. Siap menghadapi perubahan dunia? Klik di sini!
Globalisasi tak terhindarkan? Pelajari cara menangkal dampak negatifnya bagi ekonomi, sosial, & budaya. Tips ampuh untuk Indonesia & bisnismu!
Globalisasi tak terhindarkan, tapi dampak negatifnya bisa dicegah! Pelajari cara cerdas menghadapinya, lindungi budaya lokal, dan raih manfaatnya. Klik sekarang!
LITERASI digital menjadi aspek krusial dalam menghadapi era teknologi informasi yang terus berkembang.
Prancis Terbuka menjadi satu-satunya turnamen grand slam yang masih mempertahankan peran manusia.
PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) menggandeng anak usaha Turkish Aerospace Industries, CTech, untuk mengembangkan komunikasi satelit bergerak
HONOR 400 dan HONOR 400 Lite, rangkaian terbaru ini dirancang untuk mengubah cara pengguna dalam berbagi momen kreatif dan pribadi, dengan integrasi teknologi kecerdasan buatan
Transcosmos Indonesia (TCID), penyedia layanan omni channel contact center dan digital marketing, merayakan 12 tahun kiprahnya di Indonesia.
BSKDN Kemendagri mencatat sebanyak 28 inovasi daerah telah memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dalam berbagai sektor pelayanan publik
Kepemimpinan masa kini bukan lagi soal kekuasaan, melainkan tentang keberanian untuk membangun koneksi dan membawa dampak nyata.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved