Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kenapa Risiko Lupus pada Anak Perempuan Lebih Tinggi? Ini Penyebabnya

Gana Buana
09/5/2024 15:15
Kenapa Risiko Lupus pada Anak Perempuan Lebih Tinggi? Ini Penyebabnya
Mengapa anak perempuan lebih rentan terkena lupus(Freepik)

AHLI Alergi Imunologi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Reni Ghrahani Majangsari menyatakan bahwa anak perempuan memiliki risiko lebih tinggi terkena lupus dibandingkan anak laki-laki. Menurutnya, mayoritas kasus lupus terjadi pada anak perempuan, dengan perbandingan yang signifikan yakni sembilan banding satu, terutama pada remaja berusia 11-12 tahun.

Hormon estrogen menjadi faktor utama yang mempengaruhi risiko anak perempuan terhadap lupus. Estrogen, yang diproduksi oleh ovarium, memiliki peran penting dalam mengatur siklus menstruasi, mendukung kehamilan, dan menjaga kesehatan jantung.

"Hormon estrogen berperan dalam memperberat peradangan, yang dapat memicu terjadinya lupus pada anak-anak yang berpotensi atau sudah menderita penyakit ini," jelas Reni seperti dikutip dari Antara, Kamis (9/5).

Baca juga : 11 Pertanyaan Khusus agar Bunda Mudah Mengenali Tanda Lupus pada Anak

Meskipun penyebab lupus belum sepenuhnya dipahami, faktor-faktor seperti hormon, lingkungan, dan genetik diyakini berinteraksi sebagai penyebabnya.

Gejala lupus pada anak antara lain seringnya demam yang hilang timbul, pucat, penurunan berat badan, kerontokan rambut, serta nyeri sendi dan otot yang kaku di pagi hari.

Reni juga menjelaskan bahwa lupus dapat melibatkan seluruh sistem organ dalam tubuh, termasuk sistem saraf, paru-paru, dan sel-sel darah. Dampaknya dapat berupa penurunan jumlah sel darah merah, putih, dan trombosit, serta pembesaran kelenjar getah bening.

"Selain itu, lupus juga dapat mempengaruhi pertumbuhan remaja, yang dapat mengakibatkan pubertas terlambat," tambahnya. (Ant/Z-10)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya