Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

DBD di Kota Tasikmalaya Tembus 1.326 Kasus, 4 Orang Meninggal

Adi Kristiadi
01/8/2024 16:15
DBD di Kota Tasikmalaya Tembus 1.326 Kasus, 4 Orang Meninggal
Petugas melakukan fogging atau pengasapan di Cintarasa, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat(ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

KASUS demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, masih meningkat setiap harinya sejak bulan Januari hingga Juli 2024 tercatat ada 1.326 kasus yang disebabkan karena perubahan musim cukup ekstrem dan sudah mulai memasuki musim kemarau. Peningkatan kasus tersebut, menyebabkan 40 orang mendapat perawatan, empat orang meninggal dan yang lain berangsur sembuh.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, musim kamarau yang terjadi pada tahun ini ada peningkatan kasus terutama nyamuk aedes aegypti atau DBD. Peningkatan kasus, menyebabkan empat orang meninggal dan paling banyak serangan menyerang berbagai usia dan Kota Tasikmalaya secara otomatis statusnya KLB sesuai pernyatan dari Provinsi Jabar.

"Kalau melihat kasus DBD yang terjadi setiap tahunnya memang paling banyak didominasi oleh anak-anak dan remaja. Karena, virus yang masuk lebih cepat tapi peningkatan kasus ini sejak awal Januari hingga Juli menyebabkan 4 orang meninggal karena tidak tertolong dan masih ada masyarakat menganggapnya kasus DBD hanya demam biasa," katanya, Kamis (1/8/2024).

Baca juga : Kasus DBD di Tasikmalaya Meningkat, 120 Orang Dirawat dalam Dua Bulan

Uus mengatakan, DBD yang terjadi pada pergantian musim ini bagi petugas kesehatan masih tetap berupaya merawat pasien usia anak-anak, dewasa yang mana berdasarkan laporan jumlahnya tercatat 40 orang dirawat di RSUD Dr Soekardjo dan RS swasta lainnya di Kota Tasikmalaya. Namun, kasus tersebut masih mengalami kenaikan di 69 kelurahan tersebar di 10 kecamatan karena kurangnya menjaga lingkungan di sekitarnya.

"Kami meminta agar masyarakat tetap selalu rutin dalam gerakan satu rumah satu jumantik mulai menguras bak air, menutup, mengubur (3M) dan pemberantasan sarang nyamuk, menjaga pola hidup sehat dan bersih (PHBS). Karena, peningkatan jentik nyamuk masih banyak ditemukan di dalam rumah, dispenser, gantungan pakaian, lubang pagar bambu dan yang lainnya serta masyarakat harus selalu membersihkan lingkungan," ujarnya.

Menurutnya, perubahan musim sekarang memang cukup ekstrem dan masyarakat juga harus selalu hati-hati mengingat kasus yang terjadi sudah dua kali lipat kenaikannya dan setiap harinya bisa berubah dan bertambah, karena adanya varian baru BENV 1, 2, 3 dan 4. Akan tetapi, varian baru yang terjadi sekarang harus melakukan penelitian dari Kemenkes.

"Sebetulnya, kami telah melakukan persiapan melalui gerakan satu rumah satu jumantik kepada 1.000 kader posyandu berada di Kota Tasikmalaya dan gerakan tersebut untuk kasus DBD, memang setiap bulan mengalami penurunan dan kenaikan terjadi sejak bulan Januari ada 72 kasus, Februari 112 kasus, Maret 146 kasus, April 192 kasus, Mei 290 kasus, Juni 309 kasus dan Juli 205 kasus," paparnya. (AD)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner