Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
BANJIR di Kampung Bulak Barat RT 004 RW 06 Kelurahan Cipayung, Kota Depok Depok, Jawa Barat (Jabar), yang sudah terjadi berbulan-bulan belum mengalami tanda-tanda akan surut. Banjir disana akibat tumpukan sampah yang menjulang tinggi hingga menghalangi arus air jembatan penghubung Bulak Barat Cipayung dan Pasir Putih.
Akibat banjir ini aktivitas warga pun sangat terganggu dan khawatir terserang penyakit berjangkit.
"Jalur alternatif yang menghubungkan Bulak Barat dan Pasir Putih tidak bisa dilewati secara permanen. Ketinggian banjir sekarang ini mencapai 1,5 meter dari permukiman," kata Bara, salah seorang warga di lokasi, Rabu (10/7).
Baca juga : 2 Pekan Banjir Belum Juga Surut, 5 Jenis Penyakit Serang Warga Cipayung Depok
Ia mengatakan, kemungkinan banjir di RT 004 RW 06 Kelurahan Cipayung akan terus tambah. Hal itu, karena beberapa hari terakhir gunungan sampah TPA Cipayung berlongsoran dan menutup aliran Kali Pesanggrahan. Bisa dipastikan aliran Kali Pesanggrahan akan membanjiri pemukiman wsrga di sekitar.
Bara mengaku telah menghubungi berbagai pihak untuk menyampaikan keluhan dan laporannya. Namun hingga saat ini belum ada penanganan lebih lanjut dari pihak terkait.
“Segala upaya sudah dilakukan mulai dari lapor ke Kelurahan, Kecamatan, bahkan sampai ke Wali Kota Depok Depok. Jadi tinggal penyelesaiannya saja yang belum ada tindakan,” ucap Bara.
Baca juga : Cegah Banjir, Dinas PUPR Kota Depok Normalisasi Kali Sunter
Ia menjelaskan alasan wilayahnya masih direndam banjir sejak 6 bulan lalu. Dia menduga banjir tak surut lantaran penumpukan sampah.
“Penyebab banjir karena ada penyempitan badan Kali Pasanggrahan. Sampah dari pembuangan itu nggak bisa padat, terus turun ke badan Kali Pasanggrahan jadi air tidak ada celah air buat ngalir,” ujarnya.
Sampah yang terus turun dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung semakin menumpuk, terutama di area jembatan. Badan Kali Pasanggrahan yang menyempit membuat air meluap ke area pemukiman warga.
Baca juga : Gunungan Sampah Sumbat Jembatan Mampang Depok, 300 Rumah Dilanda Banjir
“Sebelumnya Kali Pasanggrahan itu lebarnya 4-5 meter, saat ini cuma 1 meter karena penyempitan oleh sampah,” katanya.
Kepala Seksi Pembangunan dan Rehabilitasi Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Dinas PUPR) Kota Depok, Bahtiar Ardiansyah menjelaskan, banjir yang merendam pemukiman RT 004 RW 06 Kelurahan Cipayung akibat letak lokasi pemukimannya berada di area cikungan kali.
"Satgas Sumber Daya Air Dinas PUPR Kota Depok telah menurunkan satu regu yang terdiri dari 10 personel berikut 4 unit mesin pengeruk untuk melakukan penanganan banjir di Cipayung. Namun upaya tersebut belum juga membuahkan hasil. Terlebih saat ini gunungan sampah TPA Cipayung terus berlongsoran hingga menimbun aliran kali Pesanggrahan. Sehingga luapan banjir masuk hingga ke rumah-rumah warga sekitar serta menyebabkan arus lalu lintas tersendat," kata Bahtiar saat dimintai konfirmasinya, Rabu (10/7).
Baca juga : Banjir Lumpur 1 Meter Terjang Permukiman Warga Kampung Bulak Cipayung Depok
Saat ini, lanjut Bahtiar satgas terus berjibaku mengangkat sampah longsoran TPA di Kali Pesanggrahan.
"Hari ini kami mengeruk serta mengangkat 2 ton l sampah TPA yang menutupi badan Kali Pesanggrahan," katanya.
Longsoran sampah TPA Cipayung, lanjutnya, tidak hanya tersangkut di jembatan penghubung antara Kampung Bulak Barat Cipayung dan Pasir Putih melainkan juga tersangkut di Kali Cabang Barat di Kolong Jembatan Mampang.
"Banjir di Cabang Barat akibat adanya sampah yang menumpuk dan tersangkut. Jenis sampah yang tetsangkut terdiri dari batang pohon, plastik, styrofoam, botol. Tadi malam Satgas kami sudah turun. Sampah sudah kami angkat dan banjir sudah mulai surut, meski penanganan masih terus berlanjut," terangnya.
Bahtiar berharap, masyarakat bisa bahu membahu melakukan normalisasi saluran secara swadaya. Terlebih, saat ini masih musim penghujan dan rentan akan adanya genangan maupun banjir.
“Kami harap, masyarakat juga turut membantu pemerintah dalam melakukan normalisasi saluran air. Sehingga diharapkan kejadian banjir ini tidak terulang. Kami juga meminta warga untuk menjaga dan merawat lingkungan,” harapnya (KG)
Program ini sebagai upaya untuk menghadirkan keadilan yang humanis melalui penyelesaian masalah secara musyawarah dan berlandaskan kearifan lokal
Uji publik ini secara spesifik bertujuan untuk menghimpun masukan, kritik, dan saran dari para praktisi di lapangan untuk menyempurnakan arah kebijakan program.
Sökhi meriahkan Interupsi Jazz di KCIC Halim, rangkaian menuju The Papandayan Jazz Fest 2025
Dapur SPPG Sempur secara resmi mulai beroperasi untuk melayani program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Plered dan sekitarnya.
Kebijakan ini bukan sekadar soal angka, melainkan ikhtiar meringankan beban masyarakat, terutama pascapandemi dan kondisi ekonomi yang masih penuh tantangan
Tenaga pendamping ini akan bertugas memberikan pendampingan intensif dan supervisi terhadap operasional Koperasi Merah Putih di kecamatan
Setiap kali hujan, di sejumlah lokasi dilaporkan terjadi banjir limpasan. Tak hanya menggenangi ruas-ruas jalan, banjir limpasan juga berdampak terhadap permukiman warga.
Sidak dilakukan sesuai intruksi Wali Kota Tasikmalaya. Mereka mengingatkan supaya aparatur sipil negara (ASN), perangkat daerah wajib membayar pajak kendaraan bermotor.
Dalam kegiatan ini, mahasiswa baru dikenalkan dengan kegiatan-kegiatan universitas, mulai dari kegiatan di tingkat universitas, fakultas, dan juga tingkat program studi (prodi).
RENTETAN kejadian gempa Sesar Lembang tidak bisa langsung disimpulkan sebagai gempa pendahuluan atau Foreshock.
LAJU inflasi month-to-month (mtm) di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Agustus tahun ini cenderung turun dibanding bulan sebelumnya.
Di Kecamatan Gunungpuyuh, pemerintah kecamatan bekerja sama dengan pengurus RT dan RW mendekatkan dan memudahkan pelayanan pembayaran.
Operasional TPA tanpa AMDAL dapat menyebabkan bencana lingkungan dan membahayakan masyarakat,
Berlangsung selama tiga hari, Kamis-Minggu (21-24/8), transaksi berhasil menembus pasar Internasional. Total transaksi mencapai Rp1,4 miliar.
Para lulusan UM Bandung diharapkan untuk menjadi technopreneur islami yang mampu menciptakan lapangan kerja, mengembangkan riset berbasis nilai Islam, dan menghadirkan solusi bagi bangsa.
Otak yang sehat melahirkan sumber daya manusia yang cerdas, inovatif dan mampu bersaing di era global.
Momentum ini menjadi simbol kuat sinergi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan sektor swasta dalam mewujudkan impian banyak keluarga
Dari tangan tersangka, petugas menyita barang bukti sabu dengan total berat 19,72 gram, dan sejumlah peralatan untuk transaksi maupun konsumsi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved