Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

2 Pekan Banjir Belum Juga Surut, 5 Jenis Penyakit Serang Warga Cipayung Depok

Kisar Rajaguguk
05/5/2024 18:20
2 Pekan Banjir Belum Juga Surut, 5 Jenis Penyakit Serang Warga Cipayung Depok
Banjir di kawasan RT 04 RW 08 Kelurahan Cipayung, Kecamatan Cipayung, Kota Depok(MI/Kisar Rajaguguk)

BANJIR yang melanda kawasan RT 04 RW 08 Kelurahan Cipayung, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) belum juga surut. Sudah dua pekan puluhan rumah di kawasan tersebut terendam banjir, namun respon pemerintah kota setempat belum terlihat.

Menurut warga, banjir yang merendam RT 004 RW 08 telah menghitam dan bau. Mereka sangat khawatir banjir tersebut mengganggu kesehatan.

Seperti diare, demam berdarah dengue (DBD), leptospirosis, kulit, ISPA atau infeksi saluran pernafasan akut.

Baca juga : Kali Enggram di Sawangan Depok Amblas, 5 Rumah dan Pabrik Tahu Susu Terendam

Ketua RW 08 Kelurahan Cipayung, Naserih, mengatakan banjir di wilayahnya akibat penyempitan Kali Pesanggrahan yang melintasi wilayah Cipayung dan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan.

"Kali Pesanggrahan lebar awalnya 6 meter. Sekarang hanya 2 meter karena tertimbun lumpur tanah dan puing-puing sampah yang membusuk dalam aliran kali," kata Naserih, Minggu (5/5).

Ia menggambarkan suasana di kawasan banjir sangat memprihatinkan. Masyarakat sangat kesulitan keluar rumah akibat jalan terputus akibat terendam banjir dan tertimbun oleh puing sampah. Penduduk kini banyak terserang penyakit diare, demam berdarah dengue (DBD), leptospirosis, kulit, ISPA atau infeksi saluran pernafasan akut.

Baca juga : Ternyata Anda Bisa Tertular DBD Berulang Kali

Sampah-sampah dan lumpur tanah yang menimbun kawasan tersebut kini berbau dan menghitam.

Sampah dan lumpur, kiriman dari tempat pembuangan akhir atau TPA Cipayung yang longsor tiap hari akibat overload.

Berdasarkan informasi petugas unit pelaksana teknis TPA Cipayung, paparnya, timbunan sampah TPA mencapai setinggi 30 meter. 

Baca juga : Kolaborasi Takeda dan Alodokter Melawan DBD

"Menurut pekerja, jika timbunan sampah tidak segera ditangani, sampah-sampah TPA akan terus berlongsoran ke Kali Pesanggrahan dan akan membanjiri kawasan-kawasan Cipayung dan Pasir Putih," ujar Naserih.

Lima bulan lalu, sambung Naserih, daerahnya juga mengalami hal yang sama. Puluhan rumah terendam banjir. 

"Kejadian serupa pernah menimpa puluhan rumah lantaran tersumbatnya aliran Kali Pesanggrahan," ucapnya.

Baca juga : Sungai Pesanggrahan Depok yang Tertimbun Ribuan Ton Sampah Belum Dibersihkan

Pekan lalu, sambungnya, Pemerintah Kota Depok yang diwakili Sekretaris Daerah Kota Depok Supian Suri telah meninjau daerahnya.

Namun hanya menyampaikan permintaan maaf. "Pak Supian Suri atas nama Pemerintah Kota Depok telah menyampaikan permohonan maaf kepada warga khususnya warga yang terdampak banjir," imbuh Naseri.

Permintaan maaf itu, lanjut Naserih baik. Tetapi tidak cukup mengobati luka dalam yang dialami warga, harus ada tindak lanjut atau solusi yakni bangun turap yang permanen agar warga tidak kebanjiran. "Permintaan maaf bukan solusi menginjeksi sakit yang menimpa warga," tandas Naserih.

Sekretaris Daerah Kota Depok Supian Suri mengakui memberikan permohonan maaf. Ia meminta maaf karena banjir yang sekian lama di RT 004 RW 08 tak kunjung surut yang mengakibatkan lumpuhnya roda ekonomi masyarakat setempat.

"Pertama kami mohon maaf kepada masyarakat yang terganggu dengan kondisi ini dan terimakasih buat teman-teman yang juga terus menginformasikan kondisi-kondisi dilapangan dengan kondisi banjir yang sudah beberapa hari."

"Kami sudah diskusi. Ada Bappeda, bagian pembangunan, dari PUPR, DLHK, Pak Camat, Pak RW juga support," katanya.

Diskusi yang dilakukan, katanya menyelesaikan masalah. "Sementara enggak permanen bagaimana saluran ini kita perlebar gitu, ya baik dari DLHK maupun PUPR. Alat kita memang terbatas, kita coba pinjam alat untuk memperbanyak alat sehingga saluran ini bisa lancar sehingga genangan air bisa cepat surut, " ujarnya.

Kedepan, katanya Bappeda akan melakukan kajian agar titik banjir diupayakan terbebaskan terutama di zona-zona basah. "PUPR juga harus meninggikan jalan dari Pasir Putih menuju Cipayung sehingga kalau ada genangan jalur tidak putus," tutupnya. (KG/Z-7)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya