Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
PARA pemimpin dunia Barat mengecam keras beredarnya video tawanan Israel yang terlihat kurus kering dan lemah di Gaza. Video tersebut dinilai sebagai propaganda kejam oleh kelompok militan dan memicu seruan global untuk pembebasan para tawanan serta akses kemanusiaan segera.
Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, menyebut tayangan tersebut sebagai “menjijikkan” dan menegaskan para sandera harus dibebaskan tanpa syarat. Seruan ini muncul setelah kelompok Palestina, Islamic Jihad, merilis video Rom Braslavski, 21, dalam keadaan menangis dan tubuh yang sangat kurus, Kamis (31/7). Dua hari kemudian, Hamas merilis rekaman Evyatar David, 24, juga dalam kondisi serupa.
Keduanya merupakan korban penculikan dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 di festival musik Nova, Israel Selatan. Mereka termasuk dari 49 tawanan yang masih ditahan dari total 251 orang yang diculik, dengan 27 di antaranya diyakini telah tewas.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, langsung menghubungi keluarga dua sandera tersebut usai video dirilis. Ia mengaku sangat terkejut dan menegaskan upaya pembebasan seluruh sandera “akan terus dilakukan tanpa henti.”
Netanyahu juga menghubungi kepala Komite Palang Merah Internasional (ICRC) di kawasan tersebut dan meminta keterlibatan segera untuk memberikan makanan dan perawatan medis kepada para tawanan.
ICRC mengaku "terkejut" dengan kondisi tawanan dalam video tersebut, yang menunjukkan betapa mengerikannya situasi mereka. Lembaga ini kembali menyerukan akses penuh terhadap para sandera untuk memeriksa kesehatan mereka, memberikan bantuan medis, serta memfasilitasi komunikasi dengan keluarga.
Sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, membantah tuduhan sengaja membuat tawanan kelaparan. Mereka mengklaim para sandera makan makanan yang sama dengan para pejuang dan warga Gaza lainnya di tengah krisis pangan yang parah.
Meski demikian, Al-Qassam menyatakan bersedia menerima permintaan Palang Merah untuk mengirim makanan dan obat-obatan kepada tawanan. Namun dengan syarat jalur bantuan kemanusiaan dibuka secara tetap dan serangan udara dihentikan selama penyaluran berlangsung.
Dalam video, Braslavski terlihat menangis. Ia mengatakan tak punya lagi makanan dan air, hanya makan “tiga remah falafel” dalam sehari. Ia mengaku tak mampu berdiri atau berjalan, dan merasa “di ambang kematian.”
Keluarganya menyatakan Rom "telah dihancurkan" secara mental dan fisik. Mereka memohon kepada pemerintah Israel dan AS untuk segera membawa anak mereka pulang, karena “ia telah dilupakan di sana.”
Sementara itu, David dalam videonya mengatakan, “Saya tidak makan selama berhari-hari... hampir tidak punya air minum.” Ia bahkan terlihat menggali tanah yang disebutnya sebagai makamnya sendiri. Keluarganya menyebut David “sengaja dikurung dan dibiarkan kelaparan di terowongan Hamas, seperti kerangka hidup yang dikubur hidup-hidup.”
Kanselir Jerman Friedrich Merz mengatakan dirinya "terpukul" melihat gambar tersebut. Merz menegaskan pembebasan semua sandera adalah syarat utama sebelum gencatan senjata antara Israel dan Hamas dapat dilakukan.
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut Hamas mewakili “kekejaman yang keji”. Macron menyatakan Prancis terus mendorong upaya pembebasan sandera, pemulihan gencatan senjata, dan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Macron juga menekankan perlunya solusi politik jangka panjang berupa solusi dua negara, di mana Israel dan Palestina bisa hidup berdampingan dalam damai. Prancis, bersama Kanada dan Inggris, baru-baru ini menyatakan niat untuk mengakui negara Palestina.
Video-video ini beredar di tengah laporan dari badan-badan PBB bahwa "skenario terburuk bencana kelaparan kini terjadi" di Gaza, dengan kematian akibat malnutrisi dilaporkan setiap hari. Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas mengklaim sedikitnya 175 orang telah meninggal akibat kekurangan gizi sejak perang dimulai.
PBB, lembaga bantuan, dan beberapa sekutu Israel menyalahkan pembatasan ketat Israel atas masuknya bantuan kemanusiaan. Namun, Israel menolak tuduhan itu dan menyalahkan Hamas sebagai biang kelaparan.
Pihak berwenang Israel, bersama sebagian media domestik, bahkan menolak mentah-mentah kelaparan sedang terjadi di Gaza. Mereka menilai isu tersebut adalah kebohongan yang direkayasa Hamas dan disebarkan oleh media internasional.
Meski demikian, di tengah meningkatnya tekanan global dan demonstrasi publik di dalam negeri, posisi Israel kian terisolasi. Gambar anak-anak kurus kering bahkan digunakan oleh para demonstran Israel yang mendesak kesepakatan pertukaran tawanan. Namun sebagian besar masyarakat Israel masih belum menyadari sepenuhnya skala krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung. (BBC/Z-2)
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak menunjukkan tanda-tanda akan mengurangi tekanan terhadap Hamas di tengah putaran baru perundingan gencatan senjata.
Di antara orang yang dibebaskan adalah Ahmed Barghouti, 48, seorang pembantu dekat tokoh politik ikonik Palestina Marwan Barghouti.
KELOMPOK perlawanan Palestina Hamas membebaskan tiga sandera Israel pada Sabtu (8/2) berdasarkan perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan dengan Israel.
Kantor Media yang dikelola Hamas mengatakan bahwa 110 tahanan Palestina juga akan dibebaskan oleh Israel pada Kamis (30/1).
Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengonfirmasi pada Sabtu mereka memindahkan 128 tahanan Palestina ke Gaza dan Tepi Barat.
Witkoff menyatakan bahwa sebagian besar warga Israel ingin para sandera pulang dan sebagian besar warga Gaza juga ingin para sandera pulang.
Israel menganggap perlucutan senjata Hamas sebagai salah satu dari beberapa syarat utama bagi kesepakatan apa pun untuk mengakhiri konflik.
Satu staf Palang Merah Palestina dilaporkan tewas, tiga lainnya terluka dalam serangan udara Israel yang menghantam markas PRCS.
Hamas menegaskan tidak akan menyerahkan senjata, kecuali terbentuk negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
PEMERINTAH Gaza menuduh Israel sengaja menciptakan kekacauan untuk menghambat penyaluran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved