Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Hamas Bebaskan 3 Tawanan Israel di tengah Kesepakatan Gencatan Senjata

Ferdian Ananda Majni
09/2/2025 12:38
Hamas Bebaskan 3 Tawanan Israel di tengah Kesepakatan Gencatan Senjata
Hamas Bebaskan 3 Tawanan Israel di Tengah Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza.(Anadolu)

KELOMPOK perlawanan Palestina Hamas membebaskan tiga sandera Israel pada Sabtu (8/2) berdasarkan perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan dengan Israel.

Ketiga tawanan masing-masing, Or Levy, Eliyahu Sharabi, dan Ohad Ben Ami, mereka diserahkan oleh pejuang Hamas kepada perwakilan Palang Merah di kota pusat Deir al-Balah.

"Salah satu tawanan yang dibebaskan muncul mengenakan seragam militer tentara Israel sementara dua lainnya mengenakan pakaian coklat," lapor seorang reporter Anadolu.

Perwakilan Palang Merah menandatangani dokumen untuk menerima tawanan dan membawa mereka dengan kendaraan untuk diserahkan kepada tentara Israel.

Tentara Israel mengonfirmasi bahwa mereka menerima ketiga sandera yang dibebaskan dari Palang Merah dan memindahkan mereka keluar dari Gaza ke fasilitas militer dekat perbatasan untuk pemeriksaan medis awal.

Menjelang penyerahan, para tawanan muncul di atas panggung, dikelilingi oleh para pejuang Hamas dan memegang sertifikat pembebasan. Spanduk di atas panggung bertuliskan: “Kami adalah luapan air, kami adalah hari berikutnya dari perang.”

"Pemandangan hebat dari proses serah terima dan pesan-pesan perlawanan tentang hari berikutnya menegaskan bahwa rakyat kami dan perlawanan mereka akan tetap unggul dan bahwa hari berikutnya adalah hari Palestina yang luar biasa, membawa kami lebih dekat untuk mengembalikan kebebasan dan penentuan nasib sendiri," kata Hamas dalam sebuah pernyataan.

“Rakyat Palestina kami, menegaskan penolakan mereka terhadap semua proyek pemindahan dan pendudukan (Presiden AS Donald) Trump, dan tekad kuat mereka untuk menggagalkannya," tambahnya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyambut baik pembebasan tiga sandera tersebut tetapi mengatakan ia tidak akan menerima tindakan kasar yang terlihat dalam penyerahan mereka.

"Gambar-gambar mengejutkan yang kita lihat hari ini tidak akan berlalu tanpa adanya tanggapan," kata kantornya dalam sebuah pernyataan, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Tentara Israel membebaskan 183 tahanan Palestina sebagai pertukaran dengan ketiga tawanan tersebut.

Enam belas tawanan Israel dan lima pekerja Thailand sejauh ini telah dibebaskan berdasarkan gencatan senjata Gaza sebagai imbalan atas ratusan tahanan Palestina.

Banyak tahanan Palestina yang dibebaskan dari penahanan Israel tampak dalam kondisi kesehatan yang buruk, banyak yang mengalami penurunan berat badan yang signifikan.

Pada Sabtu (8/2) Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania yang berpusat di Jenewa menuduh otoritas penjara Israel tidak memberikan perawatan medis kepada tahanan Palestina selama mereka dipenjara.

Perjanjian gencatan senjata Gaza mulai berlaku di Gaza pada 19 Januari, menghentikan perang genosida Israel, yang telah menewaskan lebih dari 47.500 warga Palestina, kebanyakan dari mereka wanita dan anak-anak, dan meninggalkan daerah kantong itu dalam reruntuhan.

Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan pada bulan November untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut. (Fer/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya