Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Komunikasi ke Pemimpin Thailand-Kamboja, Anwar Ibrahim: Cari Jalan Damai

Dhika Kusuma Winata
25/7/2025 15:59
Komunikasi ke Pemimpin Thailand-Kamboja, Anwar Ibrahim: Cari Jalan Damai
Serangan Kamboja ke Thailand.(AFP)

SEJUMLAH negara dan organisasi internasional menyerukan deeskalasi terkait konflik di perbatasan Thailand-Kamboja. Kedua belah pihak diharapkan menahan diri dan segera menghentikan konflik.

Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, yang saat ini menjabat sebagai Ketua ASEAN, melakukan komunikasi langsung dengan para pemimpin Thailand dan Kamboja. Dia meminta kedua kubu mencari jalan damai.

"Saya menyambut sinyal positif dan kesiapan Bangkok dan Phnom Penh untuk mempertimbangkan langkah ini," tulis Anwar dalam pernyataannya melalui Facebook pada Kamis malam (24/7).

Namun demikian, situasi di lapangan menunjukkan kenyataan yang berbeda. 

Perdana Menteri sementara Thailand, Phumtham Wechayachai, pada Jumat (25/7), mengingatkan konflik yang masih terus berlangsung di wilayah perbatasan itu berisiko membesar menjadi perang terbuka apabila tidak segera diredam.

"Kami telah mencoba kompromi karena kami bertetangga, tetapi sekarang kami telah memerintahkan militer Thailand untuk bertindak segera jika situasi mendesak," kata Wechayachai.

Gesekan pertama kali meletus pada Kamis (24/7). Kedua negara yang telah lama bersengketa soal batas wilayah sepanjang 800 kilometer itu kini kembali terlibat baku tembak bersenjata, melibatkan jet tempur, artileri, tank, dan pasukan infanteri.

Ketegangan terus terjadi pada Jumat pagi (25/7). Militer Thailand melaporkan pertempuran pecah di sedikitnya tiga lokasi berbeda mulai pukul 04.00 waktu setempat.

Pasukan Kamboja disebut melancarkan serangan menggunakan senjata berat, termasuk sistem roket BM-21. Militer Thailand pun memberikan respons dengan tembakan balasan setelah wilayah mereka dihantam roket dan peluru artileri dari seberang perbatasan.

Di sisi lain, kondisi di daerah terdampak sangat mengkhawatirkan. Kota Samraong, yang terletak sekitar 20 kilometer dari perbatasan, menjadi salah satu wilayah yang paling terdampak. Warga dilaporkan bergegas meninggalkan rumah mereka, membawa serta keluarga dan barang-barang, untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. (I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya