Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KEMENTERIAN Pertahanan Kamboja menuduh Thailand mengerahkan pasukan dalam jumlah besar, menggunakan senjata berat, dan melakukan serangan udara untuk merebut wilayah Kamboja secara paksa.
Dalam pernyataan yang dikutip Khmer Times, Kamboja menyebut tindakan Thailand sebagai “agresi militer brutal dan ilegal” serta “pelanggaran terang-terangan terhadap Piagam PBB, norma ASEAN, dan prinsip dasar hukum internasional.”
Kamboja mengklaim jet tempur Thailand menjatuhkan dua bom di wilayah yang berada di bawah kendali mereka pada Kamis pagi, ketika bentrokan perbatasan kembali pecah.
“Langkah tidak sah dan tidak bertanggung jawab ini bukan hanya ancaman serius bagi perdamaian dan stabilitas kawasan, tetapi juga merusak tatanan internasional,” ujar juru bicara Kementerian Pertahanan Kamboja, Maly Socheata. Ia menegaskan, militer Kamboja siap mempertahankan kedaulatan negara dengan segala cara.
Militer Thailand secara terbuka mengakui telah meluncurkan serangan udara. Serangan itu menggunakan enam jet tempur F-16 untuk menghancurkan target militer di Kamboja.
Dalam unggahan di media sosial, tentara Thailand menulis: “F-16 telah membuka tembakan! Komando Militer Khusus Kamboja wilayah 8 dan 9 telah dihancurkan.”
Langkah ini diambil setelah dua roket Kamboja sebelumnya menghantam pemukiman warga di dekat perbatasan Thailand, menewaskan dan melukai sejumlah orang. (BBC/Z-2)
HUBUNGAN diplomatik antara Thailand dan Kamboja memasuki titik nadir setelah kedua negara saling mengusir duta besar masing-masing di tengah memanasnya konflik bersenjata di perbatasan.
PEMERINTAH Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) pada Jumat (25/7) mengeluarkan pernyataan resmi terkait eskalasi konflik perbatasan Thailand-Kamboja yang memanas.
DI tengah meningkatnya eskalasi konflik perbatasan Thailand-Kamboja, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di kedua negara mengeluarkan pesan khusus kepada seluruh WNI di sana.
KONFLIK bersenjata antara Thailand dan Kamboja kembali mencuat ke permukaan, menjadi yang paling mematikan dalam lebih dari satu dekade terakhir.
Krisis geopolitik di kawasan Asia Tenggara itu kini mengancam dapur-dapur rumah tangga dunia — dan bahkan mangkuk makan si peliharaan.
Dua warga sipil, termasuk seorang anak berusia 12 tahun, tewas setelah Kamboja menembakkan dua roket BM-21 ke tengah sebuah desa di Provinsi Surin, Thailand, pada Kamis pagi (24/7)
Sedikitnya 12 orang meninggal saat bentrok bersenjata di perbatasan Thailand dan Kamboja, Kamis.
Thailand mendesak Kamboja menghentikan serangan terhadap target militer dan sipil.
Ketegangan Thailand–Kamboja memuncak. Serangan roket di Surin tewaskan warga sipil, lukai tentara dan anak-anak. Pemerintah Thailand gelar rapat darurat.
Hun Manet juga menyerukan pertemuan mendesak Komisi Perbatasan Bersama (JBC) Kamboja-Thailand untuk melanjutkan pekerjaan penetapan batas wilayah antara kedua negara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved