Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
THAILAND dan Kamboja kembali terlibat bentrokan pada Minggu (27/7) untuk hari keempat berturut-turut, meskipun kedua negara mengaku siap memulai pembicaraan damai setelah intervensi larut malam oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Kedua negara Asia Tenggara yang terkenal sebagai destinasi wisata ini masih terjebak dalam konflik paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir. Perselisihan wilayah di perbatasan telah menewaskan sedikitnya 33 orang dan memaksa lebih dari 200.000 warga mengungsi.
Trump menyatakan bahwa ia telah berbicara dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet dan Penjabat Perdana Menteri Thailand Phumtham Wechayachai pada Sabtu malam.
Menurutnya, kedua pemimpin menyetujui pertemuan dan menyusun gencatan senjata dalam waktu dekat. Kamboja menyatakan mendukung penuh seruan Trump untuk menghentikan pertempuran.
Sementara itu, Thailand merespons dengan menyampaikan bahwa mereka tidak dapat melanjutkan dialog selagi serangan terhadap warga sipil masih terjadi, tuduhan yang dibantah oleh Kamboja.
“Kami tidak ingin melibatkan negara ketiga, meski kami menghargai perhatian Presiden Trump,” kata Phumtham kepada wartawan saat menuju kawasan perbatasan seperti dikutip CNA, Minggu (27/7).
Dia menambahkan bahwa Thailand telah mengusulkan dialog bilateral antara menteri luar negeri kedua negara untuk menyepakati detail gencatan senjata serta penarikan pasukan dan persenjataan berat.
Di sisi lain, Kamboja menuduh pasukan Thailand memulai serangan baru pada Minggu pagi dan memperkuat militer mereka di sepanjang garis perbatasan.
“Saya telah menjelaskan kepada Presiden Trump bahwa Kamboja menyetujui gencatan senjata segera dan tanpa syarat,” tulis Hun Manet di Facebook, sambil menyebut bahwa ia juga menerima usulan damai dari Malaysia sebelumnya.
Bentrokan terbaru terjadi di dekat dua kuil kuno yang menjadi titik utama sengketa wilayah. Kementerian Pertahanan Kamboja menyatakan bahwa pasukan Thailand menyerang area kuil sekitar pukul 04.50 pagi waktu setempat.
Di kota Samraong, sekitar 20 km dari garis depan, dentuman artileri mengguncang bangunan dan menciptakan kepanikan warga, demikian menurut laporan AFP.
Sementara itu, militer Thailand menyebut pasukan Kamboja menyerang lebih dulu di Kuil Ta Muen dan kawasan pemukiman sipil di Provinsi Surin.
Wakil Juru Bicara Angkatan Darat Thailand, Ritcha Suksuwanon, mengatakan bahwa artileri Kamboja mulai menembaki posisi-posisi penting sejak pukul 04.00 pagi waktu setempat.
“Pada pukul 06.40, tembakan artileri Kamboja menghantam rumah warga dan membakar salah satunya,” kata pernyataan militer Thailand.
Thailand mengeklaim serangan itu memaksa mereka membalas dengan artileri jarak jauh untuk menargetkan sistem senjata Kamboja.
Namun, Kementerian Pertahanan Kamboja membantah tuduhan bahwa mereka melepaskan tembakan lebih dahulu. Mereka menyebut serangan Thailand sebagai agresi yang disengaja dan direncanakan. (Fer/M-3)
Artileri memainkan peran penting dalam peperangan modern sebagai senjata berat jarak jauh yang mendukung operasi ofensif dan defensif. Ini lima negara dengan kekuatan artileri terbesar.
Artileri adalah senjata berat yang digunakan untuk menghancurkan sasaran dari jarak jauh, dengan daya ledak besar. TNI memanfaatkan berbagai jenis artileri, simak penjelasannya.
Artileri merupakan jenis persenjataan berat yang digunakan untuk menembakkan proyektil melalui senjata besar. Yuks kenali lebih lanjut tentang persenjataan ini.
Setiap 4 Desember, Indonesia memperingati Hari Artileri Nasional untuk mengenang peran penting artileri dalam perjuangan dan mempertahankan kemerdekaan.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, mengawasi serangkaian latihan artileri di bagian barat negaranya, menurut laporan KCNA.
HUBUNGAN diplomatik antara Thailand dan Kamboja memasuki titik nadir setelah kedua negara saling mengusir duta besar masing-masing di tengah memanasnya konflik bersenjata di perbatasan.
PEMERINTAH Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) pada Jumat (25/7) mengeluarkan pernyataan resmi terkait eskalasi konflik perbatasan Thailand-Kamboja yang memanas.
DI tengah meningkatnya eskalasi konflik perbatasan Thailand-Kamboja, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di kedua negara mengeluarkan pesan khusus kepada seluruh WNI di sana.
KONFLIK bersenjata antara Thailand dan Kamboja kembali mencuat ke permukaan, menjadi yang paling mematikan dalam lebih dari satu dekade terakhir.
Lebih dari 100.000 warga mengungsi akibat bentrokan paling berdarah antara Thailand dan Kamboja. Sebanyak 14 orang tewas dalam pertempuran ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved